Suara.com - Anda pernah berada dalam cinta terlarang alias menjadi orang ketiga dalam sebuah pernikahan? Entah atas dasar cinta atau kesenangan semata, sebaiknya segera akhiri hubungan tersebut.
Jika tak segera mengakhirinya, mungkin Anda akan terjebak dalam hubungan tersebut. Sehingga akan semakin sulit untuk mengakhirinya.
Anda yang bersedia meninggalkan hubungan dengan suami atau istri orang lain, ada beberapa cara agar lebih mudah memulai kehidupan baru yang lebih layak.
Pertanyaan awal yang mungkin akan ada di benak Anda adalah, bagaimana Anda meyakinkan diri sendiri bahwa hubungan Anda sudah berakhir, dan apa yang harus Anda katakan pada pasangan?Berikut, beberapa saran dari terapis hubungan profesional untuk Anda yang ingin segera move on dari hubungan terlarang, seperti dilansir dari HuffingtonPost
Perhatikan perlakuannya, bukan kata-kata mereka
Ketika pasangan Anda yang sudah menikah mengatakan mereka berniat untuk meninggalkan istri atau suami mereka, mungkin Anda akan lebih mudah mempercayainya.
Seseorang yang sedang menjalani hubungan, kata Alicia H. Clark, seorang psikolog di Washington DC, memang akan lebih mudah jatuh dalam janji-janji palsu. Sehingga, tentu jauh lebih mudah untuk mengenali bahwa pasangan Anda sepertinya belum melakukan upaya nyata untuk melakukannya.
"Perselingkuhan berasal dari asmara dan hasrat dari 'apa yang bisa terjadi' tapi itu umumnya tidak berkelanjutan. Sebaiknya hindari kenyataan yang bisa menyakiti Anda. Anda memiliki masa depan yang pantas Anda dapatkan dengan seseorang yang bisa mencintai Anda sepenuhnya. Menghadapi kenyataan dan kekecewaan yang bisa Anda mengerti adalah langkah pertama dalam membuat diri Anda siap untuk cinta sejati Anda," kata Clark.
Kenali bahwa Anda berada di sisi berbeda
Menurut Kurt Smith, seorang terapis yang mengkhususkan diri dalam konseling untuk pria, perselingkungan memang akan lebih 'memabukkan' karena dibangun dalam pertemuan singkat dan sembunyi-sembunyi. Hubungan Anda dan dia juga sepenuhnya bebas dari kebutuhan sehari-hari alias bukan hubungan primer.
Itulah mengapa penting untuk bertanya pada diri sendiri, seperti apa pasangan selingkuh saat mereka pulang ke rumah dengan pasangan dan anak-anak mereka, dan bagaimana saya harus menerima mereka dalam hubungan ini?
"Perselingkuhan dibangun atas dasar fantasi, bukan kehidupan nyata. Tidak ada anak-anak, tidak ada rumah tangga yang bisa dijalankan. Bila Anda bersama seseorang yang sudah menikah, Anda juga hanya mendapatkan sebagian dari diri mereka, karena mereka belum tersedia sepenuhnya, yang berarti Anda cuma bisa melihat sisi baiknya," kata Smith.
Ingatkan bahwa Anda pantas mendapat perhatian penuh dari seseorang
Anda mungkin menikmati waktu yang Anda habiskan bersama pasangan Anda yang sudah memiliki pernikahan, tapi akhirnya, Anda akan sadar bahwa diri Anda tidak memiliki perhatian penuh, kata Clark.
Bahkan, ada kemungkinan melakukan perselingkuhan secara rahasia benar-benar merugikan harga diri Anda, membuat Anda percaya bahwa Anda tidak layak dicintai atau memiliki hubungan yang saling mempercayai.
"Ingat, hanya karena Anda sudah terbiasa menunggu giliran Anda, memikirkan kebutuhan pasangan Anda terlebih dahulu atau menyimpan rahasia memalukan, bukan berarti Anda tidak layak dengan diri Anda sebenarnya. Anda layak berada dalam hubungan timbal balik, di mana Anda bisa memenuhi kebutuhan Anda tanpa rasa malu," ungkapnya.
Istirahat secara pribadi, bukan melalui teks
Menurut Megan Fleming, psikolog terapis yang berbasis di New York City dan terapis seks, untuk menghindari keterikatan emosional yang berantakan di kemudian hari dan menutup semua hal dalam hubungan, akhiri hubungan secara pribadi.
"Mungkin Anda tergoda untuk mengirim teks 'Dear John' atau memutus hubungan dalam dunia maya, tapi Anda berhutang pada diri sendiri untuk mengucapkan selamat tinggal pada orang tersebut. Karenanya, Anda perlu benar-benar mengakhiri dengan cara yang tepat, sehingga hubungan yang benar-benar Anda inginkan bisa masuk ke dalam hidup Anda," imbuh Fleming.
Jangan gunakan istilah samar saat mengakhiri hubungan
Anda mungkin tergoda untuk menyembunyikan bahasa perpisahan dengan pernyataan samar-samar untuk mengurangi rasa sakit, seperti 'Mungkin suatu hari nanti ini hubungan ini akan berhasil" atau "Saya akan selalu memiliki perasaan untuk Anda".
Namun, tahukah Anda bahwa ini tidak membantu Anda berdua, Kata Sheri Meyers, terapis pernikahan dan keluarga dan penulis Chatting or Cheating: How to Detect Infidelity, Rebuild Love and Affair-Proof Your Relationship.
"Anda bisa berbelas kasih dan perhatian, tapi jangan 'mengembalika pedal' Anda. Tidak ada pesan harapan. Ucapkan selamat tinggal dan katakan Anda tidak mau melihat mereka lagi. Tidak ada pengecualian. Anda harus menutup pintu emosional yang terbuka antara Anda dan memutus semua kontak dengannya," kata Meyers.
Lawanlah usaha mereka untuk kembali jalani hubungan
Begitu Anda mengakhirinya dengan pasti, jangan biarkan mantan Anda memasuki kembali hidup Anda, kata Caroline Madden, seorang terapis pernikahan dan penulis After A Good Man Cheats: How to Rebuild Trust & Intimacy With Your Wife.
Mereka mungkin masih menghubungi Anda dan mencoba bertemu dengan Anda secara langsung sehingga mereka bisa meyakinkan Anda untuk tetap tinggal.
"Perangi dorongan untuk bertemu mereka lagi. Pikirkan saat dulu Anda mencoba menghubungi mereka, tapi mereka terlalu sibuk dengan pasangan mereka yang sebenarnya. Kemudian, ingatlah bahwa pada akhirnya, Anda bisa bebas dari hubungan yang tidak sehat," tutup dia.
No comments:
Post a Comment