Suara.com - Seorang pasien kanker telah membuktikan terkadang Anda benar-benar dapat mengandalkan kebaikan orang asing dengan menerima sumbangan rambut mereka untuk menjadi wig baru. Orang asing itu terhubung dengan Britany lewat Facebook.
Britany Ek kehilangan rambutnya selama kemoterapi, dan harus membayar 7.600 poundsterling untuk mendapatkan wig custom made yang tidak bisa dia dapatkan. Britany bersama pasangannya, Allison Mawhinney, merupakan bagian dari kelompok ibu baru di Facebook.
Alison, yang tidak siap menyaksikan perjuangan Britany, berhasil menjangkau 200 komunitas untuk meminta bantuan."Sebuah wig jelas merupakan detail kecil dalam skema hal-hal untuk seorang ibu muda yang didiagnosis menderita kanker. Karena itu, saya menawarkan kelompok kami kesempatan untuk melakukan sesuatu yang nyata bagi Britany agar hidupnya sedikit lebih ceria," kata Allison, dari Florida.
"Ketika Britany didiagnosis menderita kanker payudara, seluruh kelompok ibu tertegun. Bisa jadi kita semua (kena kanker)," sambungnya.
Para member di komunitas itu kemudian terhubung dengan teman, kolega, salon rambut dan komunitas Facebook lainnya menemukan rambut untuk wig Britany. Alison pun berhasil mendapatkan rambut dari tujuh donor. Namun, tidak ada yang pernah bertemu dengan Britany.
Alison kemudian membawa rambut itu ke Connie di Hair Couture Designs di Camarillo, California, agar bisa dibuat menjadi wig pirang. Setiap sisa rambut kemudian dibuat menjadi wig untuk disumbangkan kepada anak-anak dengan kanker dan alopecia.
"Semua orang menganggapnya luar biasa. Saya pergi ke salon hari itu dan dia (Connie) menaruhnya di atas saya, dan saya mulai menangis. Ini terlihat dan terasa sangat nyata, sehingga saya akhirnya untuk pertama kali dapat kembali merasa percaya diri dalam beberapa bulan," ujar Britany yang didiagnosis menderita kanker payudara pada Januari lalu.
"Kupikir seluruh kelompok ibuku menangis saat pertama kali melihat wignya. Kami tidak melihat senyum berseri di wajah Britany sejak dia didiagnosis kanker," kata Alison, seperti dilansir dari Metro.
No comments:
Post a Comment