Suara.com - Menjelajahi berbagai tempat baru dengan menggunakan kapal pesiar, memang masih terbilang baru bagi wisatawan Indonesia. Namun, kata Direktur Princess Cruise Kawasan Asia Tenggara, Farriek Tawfik, minat masyarakat Indonesia terhadap wisata pesiar saat ini mulai meningkat.
Peningkatan ini, lanjut dia, khususnya terlihat pada mereka yang baru pertama kali merasakan pengalaman berpesiar, generasi milenial, keluarga besar multi-generasi, serta masyarakat kelas menengah ke atas.
Lebih dari 2 juta orang di benua Asia, menurutnya, berwisata pesiar pada tahun 2015. Berdasarkan data dari Cruise Line International Association jumlah ini diperkirakan meningkat dua kali lipat menjadi 4 juta pada tahun 2020.
"Asia telah menjadi pasar wisata pesiar dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan Indonesia memegang peranan penting dari pertumbuhan tersebut," ungkap Farriek dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (20/7/2017).
Pada 2014, tercatat ada lebih dari 18 ribu wisatawan kapal pesiar yang berasal dari Indonesia. Jumlah tersebut, kata dia, meningkat dua kali lipat menjadi 40 ribu pada 2015.
Hal ini, lanjutnya, dipengaruhi dengan hadirnya ragam paket perjalanan dengan kapal pesiar yang ditawarkan, baik untuk perjalanan regional maupun global.
"Masyarakat Indonesia biasanya lebih memilih berlayar dengan durasi yang lebih pendek sekitar tiga-tujuh hari. Sedangkan wisatawan Eropa senang yang lebih lama bahkan bisa sampai 21 hari," tutup dia.
No comments:
Post a Comment