Suara.com - Sukses menggelar Indonesian Architects Week di Tokyo 2011 silam, kini pameran yang mempopulerkan karya arsitek Indonesia akan kembali diselenggarakan di Seoul, 2-10 September mendatang.
Deddy Wahjudi, arsitek sekaligus Promotor Indonesian Architect Week Seoul 2017, mengatakan pameran ini merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi dari 54 karya arsitek Indonesia sebagai peserta, kurator, panitia yang didukung oleh Ikatan Arsitek Indonesia dan Badan Ekonomi Kreatif serta Kedutaan Besar Indonesia untuk Korea Selatan.
"Tujuan diadakannya IAWS 2017 ini adalah untuk mempopulerkan peran dan karya arsitek Indonesia pada dunia Internasional dan memotivasi arsitek Indonesia untuk lebih inovatif," ujar Deddy pada temu media di Dia.lo.gue Jakarta, Jumat (4/8/2017).
Pada pekan tersebut, Deddy mengatakan, turut berlangsung Kongres UIA di mana para arsitek dari seluruh dunia berkumpul. Itu yang membuat IAWS 2017 menjadi ajang yang tepat memperkenalkan karya arsitek Indonesia di dunia Internasional.Dari 158 karya yang masuk, terpilih 54 karya yang telah dikurasi oleh arsitek Danny Wicaksono dan Defry Ardianta dan siap ditampilkan dalam IAWS 2017. Tema yang diambil dalam pameran IAWS 2017 mengangkat gagasan arsitektur dalam menghadapi permasalahan perkotaan di Indonesia dari segi volume, interaksi, mobilitas, investasi dan lingkungan.
Pameran IAWS 2017 ini, jelas Deddy, akan berlokasi di ART Space: cultural complex Haenghwa-Tang 613-11 Ahyeon Dong, Mapo-gu, Seoul. Lokasi ini menjadi spesial karena merupakan bekas pemandian umum warga Ahyeon-Dong.
"Pada tanggal 15 Mei 2016 beberapa anak muda kreatif memulai bisnis untuk menciptakan sebuah kompleks multi cultural art space. Disana beberapa kali digunakan sebagai event kreatif ditambah dengan fasilitas kafe sehingga semakin menarik bagi pengunjung," tandasnya.
No comments:
Post a Comment