Suara.com - Seorang lelaki Inggris mengaku telah mendonorkan spermanya dan memiliki 59 orang anak dari hal tersebut tanpa sepengetahuan istrinya.
"Ini adalah rahasia yang akan saya bawa ke kuburan," kata lelaki yang tidak mau disebutkan namanya, dalam sebuah film dokumenter BBC Three terbaru, yang membahad lebih dekat tentang dunia sperma online yang suram.
Dia hanyalah salah satu donor yang tampil di Desperately Seeking Semen. Dalam acara ini, seorang lelaki lain juga mengaku, bahwa dia melihat seks tanpa kondom sebagai "kegembiraan" dari pekerjaan itu.
Di Inggris, permintaan untuk donor sperma jauh melebihi pasokan. Sebenarnya, ada Bank Sperma yang resmi dan profesional di negara tersebut. Namun, karena sampel yang didapat harus disaring dan diuji terlebih dahulu, biayanya jauh lebih tinggi (berkisar ribuan poundsterling).Karena inilah, kebanyakan orang lebih memilih mencari alternatif yang lebih murah melalui donor sperma online yang hanya dikenakan biaya sekitar 50 poundsterling. Biasanya, mereka menawarkan layanan ini kepada pasangan yang tidak dapat hamil.
Sementara beberapa lelaki yang memberikan spermanya, tampaknya benar-benar ingin membantu.
Ada dua cara di mana seseorang bisa menyumbangkan spermanya, yakni dengan cara inseminasi buatan dan inseminasi alami.
Inseminasi buatan, sebenarnya lebih populer di kalangan pasangan, di mana pendonor hanya perlu menyediakan spermanya di dalam wadah untuk pasangan yang membutuhkan. Meski begitu, dokumenter tersebut mengungkap, inseminasi alami masih ptetap memiliki peminat.
"Anda harus melakukan hubungan seks tanpa kondom," Jason menjelaskan - yang telah menjadi donor sperma selama satu tahun.
"Tapi ketika Anda ejakulasi, kecepatan sperma 20 mil per jam, sehingga lebih kuat," dia menjelaskan di depan kamera dilansir Independent.co.uk.
Pasangan lesbian yang tampil di program tersebut mengaku bahwa banyak orang yang mereka ajak bicara secara online setelah seks, dengan beberapa orang ingin mengubah lesbian menjadi 'lurus'.
Seorang donor juga mengungkapkan alternatif tempat di mana dia bisa memberikan jasanya.
"Kadang-kadang rumah milik seseorang, kadang-kadang hotel. Kadang di stasiun kereta api, sebuah toilet pub, McDonald's, dan Costa Coffee," tutup dia.
No comments:
Post a Comment