Rechercher dans ce blog

Wednesday, September 27, 2017

Dinilai Rasis, Binatu Ini Hanya Layani Pelanggan Muslim

Suara.com - Sebuah binatu (tempat cuci pakaian/laundry) swalayan di Muar, Johor, mengiklankan layanannya hanya untuk pelanggan Muslim, telah menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat.

Foto-foto mesin cuci dan papan nama telah banyak beredar di Facebook, menarik minat kalangan netizen dan media Melayu dan Cina.

Tatanan yang ditempatkan di depan shoplot lantai satu mengiklankannya sebagai brankas ramah anak dan hanya melayani pelanggan Muslim. Sementara, beberapa menganggap kebijakan tersebut sebagai rasis dan sebagian lainnya merasa hak prerogatif operator membatasi pelanggannya.

Pengguna Facebook Suresh Pandian mendesak non-Muslim untuk tidak memperpanjang masalah ini. Menurutnya, operator memiliki hak memutuskan bagaimana menjalankan bisnisnya.

Pengguna lain, Lim Dawson, merasa bahwa tindakan tersebut bersifat diskriminatif dan mengatakan jika diperlukan segregasi semacam itu, maka Pemerintah harus memberikan panduan yang tepat untuk semua tempat pencucian untuk mencegah kesalahpahaman.

Pengguna Mohd Zaffi mendesak masyarakat untuk tidak terlalu sensitif dalam masalah ini, menambahkan bahwa tidak ada masalah bagi umat Islam untuk mencuci pakaian mereka di binatu apapun dan bahwa mesin cuci khusus ini hanya memberi alternatif kepada umat Islam.

Kepala divisi Muar MCA Datuk Tay Puay Chuan mengatakan bahwa praktik semacam itu seharusnya tidak dilakukan karena mempromosikan pemisahan rasial di Malaysia yang multi budaya.

Namun, dia mengakui bahwa karena binatu berada di daerah terpencil dengan populasi mayoritas Muslim, operator tersebut dapat mencoba meyakinkan pelanggan Muslimnya yang memanfaatkan mesin di sana.

"Ini tidak mencerminkan pandangan umat Islam pada umumnya, karena mereka sangat menyukai non-Muslim termasuk di banyak restoran Melayu di distrik ini. Kami jelas tidak setuju dengan langkah yang mempromosikan pemisahan rasial," katanya.

Mentri Besar Johor Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin mengatakan, pemerintah negara bagian tidak berniat mencampuri urusan yang dilakukan di negara bagian.

Dia mengatakan terserah kepada operator bisnis untuk memutuskan apakah akan membatasi layanan mereka kepada sekelompok orang tertentu atau membukanya untuk semua orang.

"Dalam kasus ini, mungkin operator merasa bahwa pelanggan dari sekelompok orang tertentu sudah cukup untuk melihat keuntungan yang baik. Ini cara mereka beroperasi, kami tidak akan terlibat di dalamnya," katanya. [Asia One]

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

Mysterious noise irking Tampa residents may be fish mating loudly: 'Pretty uncommon phenomenon' - New York Post

Residents of Tampa, Florida have reported hearing strange noises coming from the bay for years, and now scientists believe it may be fish ...

Postingan Populer