Suara.com - Pendidikan buat anak pasti hal terpenting buat anak apalagi melepas anak kuliah jauh dari rumah, terlebih luar negeri. Ada tanggung jawab yang mereka pikul sendiri, mengatur keuangan.
Uang yang kita kirim setiap bulan bisa ludes sekejap berapapun nominalnya, nggak mau kan?
Karena itu, mari kita merefleksikan cara mendidik anak di keluarga. Hindari hal-hal ini dulu:
Uang saku berlebihan
Ngasih uang saku ke anak harus dihitung betul kira-kira berapa pengeluaran anak per hari, per minggu, atau per bulan. Misalnya anak masih SD dan diantar-jemput. Bisa jadi anak nggak perlu uang saku. Untuk makan, bisa dibuatkan di rumah untuk dibawa ke sekolah.
Atau memberikan uang saku, tapi untuk ditabung. Sediakan celengan khusus tabungan, bilang nanti kalau sudah penuh bebas uangnya mau dipakai buat beli apa biar semangat.
Royal ngasih hadiah
Jangan terlalu royal memberi hadiah ke anak walau mereka berprestasi. Apalagi jika prestasi itu gak terlalu spesial, misalnya mendapat nilai 100 dalam tugas.
Berikan reward khusus saat dia bisa menduduki peringkat atas. Beritahu jenis hadiah tersebut sebelumnya. Jadi, dia punya motivasi mengejar prestasi, meski nilai di rapor memang bukan segalanya.
Meremehkan anak
Jika anak kebanyakan dibantu, bisa-bisa dia terus mengharapkan bantuan orang lain, termasuk saat kuliah di luar negeri nanti.
Nggak bijak jika kita meremehkan kemampuan anak untuk mandiri. Biarkan mereka mampu melakukan sesuatu sendiri, sehingga akan timbul perasaan bangga pada diri mereka. Perasaan itu akan membentuk kebiasaan mandiri.
Jadi Doraemon
Doraemon si robot kucing itu mengabulkan apa pun permintaan Nobita. Kelihatannya memang baik, tapi ada risiko yang mengancam. Saat kita memberikan apapun yang diinginkan anak, dia akan merasa sangat kecewa jika kelak ada keinginannya yang nggak terpenuhi.
Nggak perlu ragu menggelengkan kepala jika anak meminta sesuatu yang dirasa gak perlu. Beri penjelasan kenapa permintaan itu belum bisa dipenuhi. Malah mungkin bisa memanfaatkannya untuk mengajari anak menabung buat mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
Tidak menanyakan uang dipakai buat apa
Saat memberikan uang saku, anak juga mestinya sekaligus diberi tanggung jawab untuk melaporkan apa yang ia beli dari uang itu. Ini berguna untuk mengingatkan anak bahwa mencatat pengeluaran itu penting.
Selain itu, kita bisa sekalian mengajarkan anak untuk jujur. Ingatkan bahwa uang saku yang kita berikan itu adalah hasil jerih payah, bukan datang dari langit. Pengeluaran mesti berguna buat diri sendiri, bukan habis sia-sia.
Baca juga artikel DuitPinar lainnya:
Cara Cerdas Investasi Emas untuk Pendidikan Anak
No comments:
Post a Comment