Suara.com - Pakar hubungan memperingatkan Anda agar berpikir dua kali sebelum mengkhianati pasangan. Pasalnya, ini bisa berubah menjadi kebiasaan seperti pepatah menyebutkan, "Sekali menipu akan selalu menjadi penipu".
Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, para peneliti membuat sekelompok orang duduk dan mengajukan beberapa pertanyaan secara terpisah untuk memelajari pola-pola hubungan mereka sebelumnya.
Peneliti secara khusus mewawancarai mereka yang mengaku pernah berselingkuh dari pasangan mereka di masa lalu.
Survei menunjukkan, seseorang yang berselingkuh dalam sebuah hubungan, mungkin memiliki 300 persen kemungkinan untuk kembali melakukannya lagi dalam hubungan mereka di masa depan.
Fakta menarik lainnya adalah, orang-orang yang pernah dikhianati pasangan mereka dalam suatu hubungan, memiliki kesempatan lebih tinggi untuk dikhianati kembali dalam hubungan mereka selanjutnya. Mereka menjadi korban perselingkuhan lagi, kecuali jika mereka belajar dengan masalah lalu dan lebih hati-hati.
Fakta lain mengungkapkan, mereka yang pernah dikhianati pasangan pada hubungan sebelumnya, cenderung memiliki kesempatan yang lebih tinggi untuk mencurigai pasangan mereka dalam hubungan masa depan mereka juga!
Intinya, perselingkuhan memiliki efek psikologis pada kedua pasangan dengan cara yang tak terbayangkan! Ini bisa berubah menjadi pola kebiasaan jika tidak dikendalikan.
Salah satu alasan mengapa orang yang berselingkuh untuk pertama kalinya, cenderung melakukannya berulang kali adalah karena perubahan kimia otak. Otak cenderung terbiasa dengan petualangan selama periode waktu tertentu.
Bila Anda melakukan sesuatu yang tidak etis, otak Anda merasakan stres untuk pertama kalinya. Anda mungkin merasa bersalah. Tapi lain kali jika Anda sedang berselingkuh, Anda mungkin merasa kurang bersalah. Inilah yang dapat memulai pola perilaku yang tidak diinginkan. (Boldsky)
No comments:
Post a Comment