Suara.com - Kapankah seorang perempuan dikategorikan perawan dan tidak? Kebanyakan orang berpikir jawabannya sederhana, selama selaput daranya belum rusak. Padahal, seorang perempuan disebut masih perawan jika belum melakukan hubungan seksual.
Teka-teki keperawanan perempuan dari berbagai perspektif, persuasi dan posisi meski sangat subjektif, ada beberapa hal mendasar mengenai hal itu.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai keperawanan perempuan dan apakah kondisi itu membuat selaput dara robek, berikut penjelasannya seperti dilansir dari Metro:
Bagaimana seorang perempuan kehilangan keperawanannya?
Yaitu, saat penis masuk ke vagina. Kali pertama seorang perempuan melakukan hubungan seksual, selaput dara akan merenggang atau rusak pada beberapa bagian. Namun, seringkali tidak terjadi perdarahan atau nyeri.
Apakah kondisi ini membuat perempuan kehilangan keperawanan dan selaput daranya hilang? Jawabannya, selaput dara tidak hilang. Setiap perempuan akan memilikinya seumur hidup.
Apa hubungan selaput dara dengan keperawanan?
Keperawanan perempuan terenggut setelah melakukan hubungan intim. Sementara itu, keperawanan bukan anatomi tubuh seperti halnya selaput dara.
Secara anatomis, selaput dara berada cukup dekat dengan bukaan vagina. Selaput dara adalah jaringan berwarna merah muda, agak bergelombang, dan menyempit di bukaan vagina, tetapi tidak menutupi saluran vagina secara keseluruhan.
Selaput dara perempuan telah meregang atau bahkan rusak sejak masa kanak-kanak akibat berbagai aktivitas seperti balet, bersepeda, atau senam. Inilah yang menyebabkan keperawanan sebenarnya tidak identik dengan selaput dara.
No comments:
Post a Comment