Suara.com - Setiap calon pengantin pasti ingin menikah dengan waktu yang tepat. Di Indonesia, ternyata terdapat musim puncak atau peak season yang dipilih banyak pasangan untuk hari spesial mereka.
General Manager Nendia Primarasa, Resti Nendia, mengungkapkan dari pengalamannya selama ini, peak season untuk resepsi pernikahan paling banyak terjadi setelah Idul Fitri atau Idul Adha.
"Sebenarnya sebelum puasa juga banyak. Tergantung juga, tidak selalu tetap tapi itu kebanyakan pernikahan terjadi di bulan-bulan itu," ujar Resti kepada Suara.com, belum lama ini.
Selain itu, ada hal lainnya yang menarik. Yakni, bulan suro juga banyak dihindari para calon pengantin, terutama bagi mereka yang memiliki adat Jawa. Banyak dari mereka atau keluarga calon pengantin yang meyakini bulan suro tidak baik untuk melangsungkan akad nikah.
"Orang Jawa menikah di bulan suro itu dihindari. Jadi kalau ada orang Jawa menikah di bulan suro, kemungkinan besar dia menggunakan tradisi atau adat lain dalam resepsi pernikahannya. Seperti adat Minang, Batak dan lain-lain," kata Resti.
Namun, pantangan ini tidak berarti bagi suku lain yang menikah di bulan Suro. Mereka tetap banyak menikah di bulan itu dengan adat mereka masing-masing.
"Lucunya, kami sering kebanjiran pesanan di bulan suro itu walau kebanyakan memang bukan orang Jawa yang melangsungkan resepsi," tandasnya.
No comments:
Post a Comment