Rechercher dans ce blog

Tuesday, January 2, 2018

Hati-hati, Menukar Waktu Tidur dengan Seks Bisa Merusak Hubungan

Suara.com - Selama bertahun-tahun, perempuan yang menolak bercinta dengan suami akan ditakut-takuti dengan ancaman akan mencari kenikmatan lain di luar rumah.

Itu pula yang menjadi dilema seorang istri dan ibu asal Amerika Serikat, Sarah. Ia mengaku sudah 18 bulan lebih tidak mempunyai waktu tidur yang cukup dan merasa kelelahan.

Sayangnya, bagi Sarah yang masih memiliki anak kecil, waktu terbaik untuk beristirahat juga berarti merupakan waktu satu-satunya untuk bercinta dengan pasangan.

"Seperti kebanyakan perempuan, saya telah diberitahu banyak 'guru' dalam hubungan yang entah berapa jumlahnya lewat situs web dan majalah, bahwa saya harus mengatasi kelelahan saya, demi hubungan saya," kata Sarah kepada The New York Post.

Seorang seksolog kemudian berbicara kepada The New York Post bahwa perempuan secara tidak proporsional, diminta mengatasi kelelahannya sembari tetap melayani suami.

"Keinginan lelaki untuk melakukan seks tampaknya menggantikan rasa lelah yang mereka alami. Karena ini juga, perempuan akan lebih tertekan," ucap sang seksolog dari Universitas Columbia, Laurel Steinberg.

Sebagai seorang istri, Sarah yang merasa ogah-ogahan melayani suami saat kelelahan kerap mendapat nasihat dari kerabat bagaimana seks akan menghilangkan rasa lelah yang dideritanya.

"Anda akan senang melakukannya! Tapi saya tidak senang. Saya lelah. Lebih buruk lagi, saya mulai membenci suami saya," kata Sarah jujur.

Padahal lebih dari itu, perempuan yang terpaksa membuat senang pasangan di ranjang juga akan menimbulkan rasa bosan di mata suami.

Seorang psikoterapis dari Manhattan, New York--Michael Aaron, mengatakan bahwa sejalan dengan pengalaman Sarah, hubungan akan mulai terasa aneh ketika pasangan lebih mementingkan kuantitas dibanding kualitas seks.

Senada dengan Aaron, seorang psikolog klinis--Alexis Conason juga mengatakan bahwa lelaki akan mulai merasakan bila pasangannya bercinta hanya untuk menyenangi pasangan.

"Ada streotip bahwa lelaki selalu siap dalam bercinta dan perempuan selalu terlalu lelah. Tapi jika lelaki tidak merasa mood untuk bercinta, maka elemen kedewasaannya lah yang akan dipertanyakan," papar Conason.

Jadi pada dasarnya, baik lelaki dan perempuan memiliki tekanan masing-masing pada dinamika 'wajib seks' yang malah dapat menimbulkan masalah dan merusak hubungan.

Lalu, apakah ini artinya Anda tidak harus melakukan seks saat merasa lelah? Tentu saja tidak.

"Jika Anda ingin mecobanya meski kelopak mata sangat berat, lakukan. Tapi jangan hanya karena tekanan. Hormatilah apa yang Anda inginkan dan butuhkan," tutupnya.

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

Mysterious noise irking Tampa residents may be fish mating loudly: 'Pretty uncommon phenomenon' - New York Post

Residents of Tampa, Florida have reported hearing strange noises coming from the bay for years, and now scientists believe it may be fish ...

Postingan Populer