Suara.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPA-Indonesia), Seto Mulyadi, bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, PT Johnson & Johnson Indonesia dan organisasi pendukung seperti Fatayan NU dan Nasyiatul Aisyiyah, membuat gerakan nasional bagi anak-anak untuk main keluar untuk bermain permainan tradisional bertajuk #JamMainKita.
Presiden Direktur PT Johnson & Johnson, Lakish Hatalkar mengatakan, gerakan ini dibuat untuk mengubah definisi bermain pada anak yang saat ini lebih akrab dengan gawai atau gadget.
"Kondisi ini (penggunaan gadget) telah mengubah definisi anak-anak tentang bermain. Padahal bermain permainan tradisional di luar ruangan banyak melibatkan aktifitas fisik yang mendorong stimulasi motorik dan psikologis anak yang akan membantu perkembangannya," ucapnya di Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Senada dengan Lakish, Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto juga mengatakan beberapa budaya dan permainan tradisonal Indonesia mulai dilupakan oleh anak-anak zaman sekarang.
"Kami berharap #JamMainKita bisa menjadi kesempatan untuk memperkenalkan dan mempopulerkan kembali permainan tradisional kepada generasi muda kita," tambahnya.
Rangkaian gerakan nasional #JamMainKita akan dimulai pada Minggu, 25 Maret 2018 di area Silang Timur Monumen Nasional Jakarta dan terbuka untuk umum.
Beberapa permainan tradisional anak-anak akan dihadirkan pada agenda #JamMainKita seperti permainan karet, kelereng, engklek, congklak dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment