Suara.com - Spot keren yang instagramable belakangan semakin diburu orang untuk ber-selfie dan memamerkannya di media sosial, termasuk Rabbit Town, tempat wisata selfie di Bandung yang baru dibuka Januari 2018 lalu.
Meski baru tiga bulan dibuka, tempat wisata ini sudah sangat popular di media sosial. Namun sayang, kepopuleran Rabbit Town bukan hanya karena spot-spot instagramable-nya, tetapi karena dituding menjiplak hasil karya para seniman luar negeri.
Salah satu hasil jiplakannya adalah "Obliteration Room" karya Yayoi Kusama, yaitu dinding putih yang bertempelkan aneka stiker bulat warna-warni. Begitu juga dengan wahana Love Light di Rabbit Town yang diduga merupakan tiruan dari instalasi 202 tiang lampu "Urban Light" karya Chris Burden yang ada di Los Angeles County Museum of Art Museum.
Kemudian ada juga gantungan keripik pisang, es krim, dan pohon palem berwarna pastel yang sangat mirip dengan Museum of Ice Cream yang sangat popular di Amerika.
Tudingan plagiat ini pun semakin ramai di media sosial setelah akun Instagram @diet-prada yang kerap mengupas aksi plagiarisme di dunia fesyen, ikut mengunggah aksi menjiplak Rabbit Town ini.
Belum ada tanggapan apapun dari pihak Rabbit Town terkait tudingan plagiat ini. Namun, tampaknya pihak Rabbit Town telah menonaktifkan kolom komentar di akun Instagramnya yang telah memiliki 20.000-an pengikut itu.
Lalu, bagaimana dengan tanggapan warganet Indonesia tentang aksi plagiat Rabbit Town ini? Akun Twitter @sobatindi3 diketahui yang pertama kali menyandingkan foto-foto wahana di Rabbit Town dengan hasil karya seniman luar negeri yang diduga dijiplaknya.
Unggahannya itu pun menuai beragam reaksi. "Meniru nggak apa-apa, tapi kalau sampai dikomersilkan dan tidak dicantumkan itu inspirasi dari karya aslinya, keterlaluan," komentar salah satu warganet.
No comments:
Post a Comment