Suara.com - Pada 19 Mei nanti, Pangeran Harry dan Meghan Markle akan resmi menikah. Tapi, upacara pernikahan keduanya bukanlah satu-satunya aspek pernikahan yang menarik perhatian. Muncul pertanyaan tentang ke mana Pangeran Harry dan Markle akan melakukan perjalanan bulan madu.
Seperti diketahui, tidak lama setelah ketahuan bahwa mereka menjalin kasih, keduanya melakukan perjalanan ke Norwegia dan menginap di Tromvik Lodge yang terpencil. Maret lalu mereka juga pergi Jamaika dan Botswana untuk merayakan ulang tahun Markle.
Nah, katanya, pasangan itu akan menuju Namibia untuk menghabiskan masa bulan madu dan tinggal di Kamp Lembah Hoanib yang saat ini sedang dibangun.
Meski begitu, Istana Kensington belum mengonfirmasi rumor tersebut.
Laporan terbaru yang dimuat oleh Travel + Leisure, Pangeran Harry dan Markle sudah pasti memilih pergi ke Namibia setelah pernikahan mereka.
Namun, ahli kerajaan Omid Scobie percaya bahwa pasangan itu tidak mungkin memilih tujuan yang telah dilaporkan di media sebelum pernikahan mereka.
"Tidak mengherankan, dengan kurang dari tujuh minggu sampai pernikahan mereka, spekulasi tentang di mana Meghan Markle dan Harry akan menghabiskan masa bulan madu mereka akan sangat marak. Rumor yang paling populer adalah kembali ke Afrika, khususnya pondok mewah dan safari di Namibia," kata pengamat keluarga Kerajaan, Omid Scobie, kepada The Independent.
Tapi lanjut Omid, kecil kemungkinan pasangan tersebut memilih tujuan yang telah digembar-gemborkan media sebelum pernikahan. "Mengingat mereka sudah berlibur dua kali di Botswana, perjalanan itu memang terdengar seperti hal yang akan mereka lakukan."
Sekadar pengingat, orangtua Pangeran Harry, yaitu Pangeran dan Puteri Wales, memutuskan untuk menikmati laut saat bulan madu mereka. Keduanya kedapatan berada dalam pelayaran Mediterania selama dua minggu di atas kapal Royal Yacht Britannia pada 1981 lalu.
Pun dengan Ratu Elizabeth dan Duke of Edinburgh yang menikmati bulan madu lebih dekat dengan rumah, yaitu di Broadlands House, Hampshire, yang dimiliki oleh Lord Mountbatten.
No comments:
Post a Comment