Suara.com - Menata rumah ala metode konmari sudah populer di Indonesia sejak pertengahan tahun lalu. Ya, metode yang diperkenalkan oleh Marie Kondo, penulis buku best-seller The Life Changing Magic of Tidying Up: The Japanese Art of Decluttering and Organizing ini memang menarik perhatian orang, karena hanya memiliki dua kunci sederhana, yakni mengurangi barang-barang yang tidak berguna di rumah lalu menatanya.
Di Indonesia, metode menata rumah ala Marie Kondo ini punya banyak pengikut. Salah satunya Aang Hudaya yang kemudian mendirikan Komunitas Konmari Indonesia pada September 2017.
Menurut Aang, pada dasarnya metode konmari sangat mudah diterapkan, bahkan untuk si pemalas sekalipun. Asal, tentu saja, mereka memiliki komitmen untuk mengubah pola pikir tentang benda-benda yang mereka miliki di rumah.
"Di metode awal tidak langsung belajar teknik bagaimana memilah atau membuang barang. Lebih ke berpikir barang yang ada di rumah kita untuk apa sih. Jadi meluruskan konsep harta benda yang ada di rumah," ujarnya pada Suara.com, belum lama ini.
Aang mengakui bahwa tak semua orang punya kerelaan yang besar untuk membuang barang yang terlanjur dimilikinya bertahun-tahun demi rumah terlihat rapi. Namun dalam metode Konmari, ada dua kunci utama agar mudah memilah barang yakni, dengan melihat apakah barang tersebut benar-benar berguna dan bisa membuat hati bahagia.
"Intinya metode ini untuk membenahi rumah dengan mengurangi jumlah barang. Kunci utama ada dua, useful dan joy. Pastikan barang di rumah kita benar-benar berguna dan membuat kita senang," tambah Aang.
Ia menjelaskan, butuh komitmen besar dari pasangan maupun anggota keluarga lainnya jika Anda ingin menerapkan metode Konmari. Pasalnya, tak semua orang memiliki pola pikir yang sama mengenai harta benda yang ada di rumah, apalagi sampai membuangnya demi membuat rumah tampak rapi.
"Melepas rasa ketidakrelaan perlu ada proses pembenahan pola pikir terkait barang. Tipsnya memang harus serius kalau sudah punya pasangan tidak akan berhasil jika tidak punya komitmen yang sama untuk berbenah. Atau kalau yang rajin berbenah hanya istri atau hanya suami maka tidak akan berhasil," jelasnya.
No comments:
Post a Comment