Suara.com - Alina Morse, remaja berusia 13 tahun adalah sosok di balik produk permen gula sehat, Zollipop.
Saat berusia tujuh tahun, Alina menanyakan satu pertanyaan penting pada sang ayah, tentang mengapa tak ada permen lolipop sehat dan baik bagi anak-anak.
Hari ini, Alina Morse diproyeksikan memiliki laba senilai 2 juta dolar per tahun atau sekitar Rp 28 miliar, berkat perusahaan Zollipop yang ia dan keluarganya kelola.
Dilansir dari Newscom.au, Alina memulai Zollipop dengan dana sebesar 7.500 dolar AS atau kisaran Rp 105 jutaan yang didapat dari tabungan keluarga. Perlu dua tahun bagi Alina untuk mengembangkan produk mulai dari meneliti dan berbicara dengan para dokter gigi.
Itu diperlukan karena Alina ingin membuat permen yang tidak hanya enak, tetapi juga memberikan para konsumen senyum yang lebih sehat.
Bahan-bahan yang terkandung dalam produk Zollipop termasuk xylitol dan erythritol, yang diklaim Alina sebagai pemanis alami bebas gula dan dapat meningkatkan pH di mulut untuk memperkuat enamel gigi.
Zollipops sendiri pertama kali dijual pada 2014 dan saat ini, permen tersebut telah masuk ke toko retail besar di Amerika Serikat termasuk Walmart, Kroger, Whole Foods, dan Amazon.
Di Amazon, harga untuk satu produk Zollipop berkisar dari sekitar 6 dolar AS (Rp 84 ribu) hingga 17 dolar AS (Rp 239 ribu).
Alina Morse juga telah menghasilkan tiga produk berbeda yaitu Zollipops, Zolli Drops, dan Zaffi Taffy. Produk ini tersedia dalam berbagai rasa seperti stroberi, nanas dan jeruk.
Dari laman web Zollipop ditulis, sepuluh persen keuntungan yang dimiliki perusahaan tersebut selalu disumbangkan untuk mendukung program tunjangan kesehatan mulut di sekolah-sekolah dan organisasi yang memenuhi syarat.
Meski telah meraih sukses di usia sangat belia yaitu 13 tahun, Alina mengaku tetap ingin merasakan bangku kuliah.
Katanya, ia ingin kuliah di perguruan tinggi untuk belajar lebih banyak dan membantu perusahaannya berkembang lebih besar lagi.
No comments:
Post a Comment