Suara.com - Konon, ada dua masalah utama dalam pernikahan. Yaitu urusan keuangan dan masalah ranjang. Disebut kedua, selalu dikaitkan dengan tidak adanya keintiman saat melakukan hubungan seksual. Kalau sudah parah, kondisi ini bisa membawa pasangan suami istri kepada kata berpisah.
Dilansir oleh Times of India, seorang perempuan berusia 36 tahun yang sudah menikah dan memiliki dua orang anak berbagi cerita.
Ia mengungkapkan bahwa kehidupannya berubah sejak ia dan suaminya memutuskan hidup terpisah. Katanya, ia baru bisa bertemu sang suami dalam kurun empat atau lima bulan sekali.
Kondisi diperparah dengan sifat sang suami yang ia rasa tidak sama lagi. Perempuan itu bahkan sudah lupa kapan terakhir kali ia dan suaminya berhubungan badan.
Sampai pada satu ketika, perempuan ini mendapatkan kenyamanan yang lain bersama teman sekantornya yang juga sudah menikah.
Dilema datang: apakah ia harus mempertahankan hubungan rumah tangganya atau meneruskan jalinan cinta terlarang yang ia rajut?
Menurut Rachana Awatramani, seorang konselor psikologi dari Mumbai yang menanggapi curhatan perempuan ini, menyatakan bahwa menjalani hubungan jarak jauh adalah sebuah tantangan.
Apalagi saat hubungan dengan pasangan sudah tidak harmonis dan muncul orang ketiga, Anda harus memikirkan matang-matang tentang konsekuensi yang muncul.
Anda harus mempersiapkan diri dengan berbagai masalah yang akan datang. Misalnya saja, akan terjadi perceraian atau ucapan orang luar yang memandang diri Anda tidak sepantasnya.
Dalam hubungan rumah tangga sudah tidak harmonis lagi, Anda tetap harus mengungkapkan perasaan yang selama ini dipendam kepada pasangan.
Dan jika Anda tetap ingin menjalankan hubungan dengan orang yang baru, hal itu juga harus dibicarakan dengan pasangan sambil memberikan alasan mengapa kini Anda lebih nyaman dengan orang baru itu. Sehingga keputusan yang diambil tidak datang dari Anda saja, melainkan keputusan bersama.
No comments:
Post a Comment