Suara.com - Starbucks menggandeng Alibaba untuk menerapkan teknologi dalam gerai kopi, salah satunya adalah mewujudkan layanan pesan antar (delivery) kopi kepada pelanggan.
Bertajuk Starbucks Delivery Kitchens yang dirancang khusus untuk memenuhi pesanan kian memperluas kemampuan antar dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan yang membeli di gerai. Rencananya pengantaran kopi ini akan diterapkan di beberapa kota yang ada di Cina.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah untuk menghidupkan kembali pertumbuhan penjualan di pasar terbesar kedua yang menyaksikan persaingan agresif dari start-up kopi lokal.
Starbucks pada Juni lalu menyatakan bahwa pihaknya mengejar ikatan semacam itu setelah melaporkan pelambatan tiba-tiba dalam pertumbuhan penjualan Cina, yang sebagian disalahkan pada tindakan keras pemerintah terhadap perusahaan pengiriman pihak ketiga yang sebelumnya membantu mendorong pesanan di kafe-kafenya.
"Kami dengan cepat melihat bahwa di sini adalah perusahaan teknologi kelas dunia yang berfokus pada ritel dan ritel modern," ujar Kepala Eksekutif Starbucks Kevin Johnson kepada wartawan di Shanghai, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (7/8/2018).
Starbucks sendiri bakal memulai layanan pesan antarnya per bulan September 2018 ke 150 gerai yang berlokasi di Shanghai dan Beijing, Tiongkok.
Layanan ini dilakukan lewat platform pesan antar makanan terkemuka di Tiongkok, Ele.me.
Nantinya, layanan tersebut akan ditingkatkan dan diperluas ke lebih dari 2.000 gerai Starbucks di 30 kota pada akhir tahun ini.
Kemitraan lain pun akan dilakukan bersama dengan Supermarket milik Alibaba, Hema.
Di situ, bakal dibangun Starbucks Delivery Kitchen yang akan memakai jasa pemenuhan pesanan dan pengantaran milik Hema.
No comments:
Post a Comment