Suara.com - Kini dunia sedang menghadapi era revolusi industri 4.0 di mana segala aspek berubah termasuk bidang pendidikan. Untuk mewujudkan pemerataan pendidikan di pelosok Indonesia, beberapa universitas menjalankan program pendidikan jarak jauh (PJJ).
Konsep pendidikan jarak jauh ini bisa tercapai salah satunya dengan sokongan teknologi UBT alias Ubiquitous Base Test yang memungkinkan mahasiswa bisa melakukan proses belajar, mengajar, bahkan ujian di mana saja berbekal ponsel pintar.
Salah satu penyedia perangkat pendidikan ini adalah Enesteble dari Korea Selatan. Untuk mendukung pemerataan pendidikan di pelosok daerah, Enesteble melalui Kotra (Korea trade-investment promotion agency under Korean Embassy) menyumbang empat perangkat software laisons untuk riset UBT (Ubiquitous Based Test) dan UBL (Ubiquitous based learning) di Polikteknik Ketenagakerjaan dan Politeknik Bhakti Kartini.
Direktur Enesteble, Lee Eenju mengatakan bahwa nantinya para perwakilan dari Polteknaker dan Politeknik Bhakti Kartini, Kementerian Tenaga Kerja, BBPP, Unpas (Universitas Pasundan), sejumlah UIN (Universitas Islam Negeri), BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), Unindra dan PT. PEP akan diberi workshop untuk penggunaan dan pengoperasian perangkat bekerja sama dengan Universitas Nepal, Tribuvan dan Universitas Vietnam Hue.
"Dengan hadirnya Enesteble dari Korsel ini, penggunaan dan penerapan UBT dan UBL dapat lebih maksimal dilakukan. Konsep pendidikan jarak jauh ini telah dilaksanakan di Indonesia, Vietnam, Mongolia, Filipina, Nepal dan negara berkembang lainnya," ujar Ketua Kotra, Kwon Pyongo.
Sementara itu Kepala Perdagangan dan Pimpinan Pusat Kotra di Jakarta, Kim Byungsam berharap program CSR ini dapat membantu pemerintah Indonesia untuk memeratakan pendidikan di daerah pelosok.
"Diharapkan melalui 'kebijakan baru selatan' ini menciptakan hubungan kerja sama pengembangan pendidikan berkualitas dapat terwujud," tandasnya.
No comments:
Post a Comment