Rechercher dans ce blog

Monday, October 29, 2018

Eco Beach Tent Belitung Tawarkan Konsep Camping di Alam

Suara.com - Konsep nomadic tourism yang dicetuskan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sejak Maret 2018, mulai berkembang. Di Tanjung Kelayang, Bangka Belitung, sudah mulai muncul amenitas berkonsep nomadic, yaitu di Eco Beach Tent, Pulau Belitung.

Eco Beach Tent menawarkan pengalaman luar biasa untuk wisatawan, dengan menginap di sebuah tenda di kawasan yang sangat alami, namun dengan fasilitas seperti hotel berbintang.

"Glamping (glamour camping) kini menjadi tren berlibur gaya baru di seluruh dunia. Banyak wisatawan ingin mendapatkan pengalaman menyatu dengan alam, tapi tetap mendapatkan layanan akomodasi layaknya di hotel berbintang seperti Eco Beach Tent ini," ujarnya, usai mengunjungi Eco Beach Tent, Senin (29/10/2010).

Menpar dibikin kagum dengan konsep yang ditawarkan eco beach tent. Wisatawan benar-benar diajak merasakan hidup dengan konsep hijau dan  ikut dalam kegiatan-kegiatan masyarakat setempat.

Menpar menjelaskan, dengan nomadic tourism, investor tidak perlu berpikir berat dan tak perlu banyak pertimbangan, seperti ketika membangun hotel yang permanen. Ini merupakan amenitas yang tidak permanen di suatu spot destinasi wisata. Jika tidak cocok, dengan mudah bisa memindahkannya.

"Ini berbeda jika kita membangun hotel. Ketika kita sudah membangun hotel di suatu destinasi wisata tertentu, dan ternyata destinasi itu sepi, maka otomatis hotelnya ikutan sepi. Untuk membangun hotel dibutuhkan banyak pertimbangan dan feasibility studies yang memakan waktu," ujarnya.

Eco Beach Tent didirikan di area seluas 6 ha, di bagian terbaik Pantai Belitung, Tanjung Kelayang. Tendanya merupakan buatan tangan dengan estetika wabi-sabi.

Tenda-tenda tersebut dirancang, dibuat, dan dibangun, dengan hati-hati oleh tukang kayu lokal, dengan menggunakan elemen alam seperti, nipah sawit atau daun kelapa dan dolken log.

"Filosofi desain terpusat pada estetika wabi-sabi. Sebagian besar daerah ditinggalkan dengan kekasaran dan kesederhanaan materi untuk menghargai ketidaksempurnaannya. Semua tenda memiliki teras pedesaan dengan pemandangan yang menakjubkan lautan tak terbatas," terang General Manager Eco Beach Tent, Ria Indra.

Setiap tenda Eco Beach Tent dapat menampung hingga 3 orang, dengan sebuah tempat tidur tambahan tambahan. Interior ruangan dengan tempat tidur king size, AC, dan fasilitas hotel bintang 5 lainnya.

Lantai kayu yang tidak rata di kamar mandi menjadi fitur seperti terapi yang sehat untuk kaki.

"Eco Beach Tent dikembangkan dengan mempertimbangkan masa depan, dengan meminimalkan dampak lingkungan. Sustainable dan sadar lingkungan adalah prinsip utama dari ini pengembangan eco beach tent," ujar Ria.

Tenda Eco Beach mencakup penggunaan bahan bangunan hijau, dari membran tarik dari proyek lama digunakan untuk memahkotai unit awal mereka. Beberapa perabotan dibuat dari limbah kayu konstruksi.

Sumber mata airnya yang sehat diambil dari sumber terdekat. Setiap tenda dilengkapi dengan kamar mandi en-suite. Untuk air panasnya, prosesnya menggunakan sabut atau serat kelapa dari pasar dikumpulkan sebagai alternatif untuk gas atau listrik untuk memanaskan air.

Pengalaman menariknya seperti apa?

Salah satunya, ikut memasak makanan yang akan dimakan. Tamu bisa berpartisipasi dalam proses mengumpulkan bahan-bahan, apakah yang baru memanen sayuran segar dari kebun organik, atau ikan lokal yang ditangkap setiap hari dengan cara tradisional.

Kegiatan lainnya, ada olahraga air, petualangan darat, eksplorasi budaya, atau bersantai di pulau pribadi. Wisatawan juga bisa menemukan varietas satwa liar atau memancing di pantai Tanjung Kelayang.

Bahkan, Eco Beach Tent memberikan pengalaman mengarungi Pulau Kelayang atau mengagumi pemandangan yang indah Belitung di puncak Batu Baginda.

"Tamu bisa menikmati air laut dangkal yang tenang dengan bermain kano, dayung, atau snorkeling. Kegiatan yang paling luar biasa adalah kesempatan untuk mendapatkan liburan ke pulau-pulau pribadi yang terpencil. Pantai ini sangat bagus untuk berenang, piknik, atau bahkan dipijat oleh terapis," tutur Ria.

Tenaga ahli Menteri Pariswisata Bidang Nomadic Tourism, Waizly Darwin, mengatakan, tren amenitas di tingkat global beralih ke amenitas berbasis experience. Bila dulu yang dicari adalah hotel berbintang atau non bintang, kini yang banyak diburu adalah specialty lodging, homestay/guesthouses, atau bumi perkemahan glamping.

"Nomadic tourism ini membangun hotel berbintang dengan cara cepat dan modal bersahabat untuk menjawab tantangan zaman now. Bilamembangun hotel konvensional, selain modalnya harus besar, proses pembangunannya juga lama. Dengan nomadic tourism, investor bisa mendirikan kamar sebagai hotel di mana saja dan kapan saja," ujarnya.

Dia menjelaskan, kini membangun hotel berbintang cukup dengan modal investasi sebesar Rp 70 juta per kamar. Kamar ini bisa didirikan di daerah-daerah yang memiliki tempat wisata.

Kamar hotel juga bisa dipindah, bila lokasi dianggap kurang prospektif di kemudian hari.

"Backpacker zaman now banyak yang menjadi nomadic travelers, di antaranya Glampacker (millennial nomad), Luxpacker (luxurious nomad), dan Flashpacker (digital nomad). Jumlah mereka mencapai 39,7 juta orang di dunia. Indonesia merupakan destinasi pilihan kaum nomad," papar Waizly.

Ia menambahkan, Glampacker merupakan traveler yang mengembara untuk melihat dunia yang Instagramabble. Jumlahnya mencapai 27 juta orang.

Luxpacker adalah mengembara untuk melupakan dunia, dengan jumlah 7,7 juta orang, dan Flashpacker adalah mereka menetap sementara di satu tempat sembari berkerja dari mana saja, mencapai 5 juta orang.

"Indonesia, berdasarkan sejarahnya, merupakan jalur jelajah para kaum nomad. Bila dulu kita menyebut mereka pengembara, sekarang kita bisa menyebutnya wisatawan nomad," ujarnya.

Cara terbaik untuk menuju Eco Beach Tent adalah dengan terbang ke Bandara Internasional Belitung (TJQ), kemudian berkendara 30-40 menit ke arah Tanjung Kelayang, dengan mobil sewaan atau taksi. Penjemputan di bandara juga tersedia berdasarkan permintaan.

Penerbangan harian ke Belitung sudah tersedia dari Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

Mysterious noise irking Tampa residents may be fish mating loudly: 'Pretty uncommon phenomenon' - New York Post

Residents of Tampa, Florida have reported hearing strange noises coming from the bay for years, and now scientists believe it may be fish ...

Postingan Populer