Suara.com - November ini, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) dipastikan makin berwarna. Festival Mahakam akan digelar 2-4 November 2018.
Beragam parade budaya khas Kaltim, berikut aneka lomba siap digelar untuk memanjakan wisatawan. Eksotisme Sungai Mahakam akan tersaji lengkap di event ini.
"Ini merupakan saat yang tepat bagi wisatawan mengeksplorasi Sungai Mahakam, karena Festival Mahakam akan menampilkan beragam atraksi yang memanjakan wisatawan, seperti seni budaya, pertunjukan musik, hingga beragam perlombaan siap untuk disajikan di festival ini," ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
Keseruan Festival Mahakam 2018 akan mengubah sungai ini layaknya sebuah panggung hiburan raksasa. Panitia telah menyiapkan 30 acara dalam tiga hari pelaksanaannya, yang mana nantinya event-event tersebut dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan lokasi pelaksanaannya.
Pertama adalah acara di Sungai Mahakam. Ada juga event yang dilaksanakan di tepian Sungai Mahakam. Selain itu ada juga spesial event, yang diselenggarakan di 13 venue di Kota Samarinda.
Event khususnya sudah pasti ada. Bukan cuma 1, tetapi 3 sekaligus.
Ke-3 event tersebut, secara khusus akan mengangkat tema Mandau, senjata khas Suku Dayak. Ada Parade 1.000 Mandau, Mini Expo Mandau dan History Ritual Mandau.
Selain itu juga terdapat offroad adventure 'Lamin to Lamin', yang nantinya finish pada penutupan festival.
"Festival Mahakam merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Kota Samarinda dan Provinsi Kaltim dalam menghadirkan atraksi pariwisata. Festival ini sudah dilaksanakan sejak 1999. Ini menjadi contoh yang baik bagi daerah-daerah lainnya, karena atraksi merupakan salah satu cara yang efektif untuk menjaring wisatawan," ujar menpar.
Tidak hanya itu, Festival Mahakam juga menyiapkan beberapa acara khusus untuk anak-anak TK maupun SD. Kepala Dinas Pariwisata Samarinda, HM Faisal, mengatakan, areal Kids Zone selalu mendapat tempat di setiap gelaran Festival Mahakam, tak terkecuali tahun ini. Semua acara perlombaan untuk anak ini dipusatkan di Bigmall Samarinda.
"Kami persembahkan 4 acara yang khusus untuk anak-anak. Semua lomba ini untuk anak SD dan TK sederajat," kata Faisal.
Untuk anak TK, digelar lomba mewarnai. Lomba ini dimeriahkan dengan pentas seni yang juga dilakoni anak-anak TK. Ada lomba menggambar dengan connector pens, berjudul Family Art Competition.
Menariknya, dalam lomba menggambar ini, orangtua juga dipersilakan terlibat. Anak dan orangtuanya akan berkolaborasi menghasilkan karya gambar yang akan dinilai oleh dewan juri.
“Lomba menggambar anak dan orang tua ini terasa spesial banget, karena hadiah utamanya ke Hongkong Disney Land. Tahun lalu, hadiahnya ke Thailand dan sebelumnya tamasya ke Bali, yang dimenangkan anak-anak Samarinda,” tambahnya.
Ada pula Lomba Dengar Hitung dan Ranking#1 English, yang akan diikuti oleh anak-anak berkebutuhan khusus.
“Lomba Dengar Hitung Pakai Alat Bantu untuk anak SD kelas 1-3, sedangkan yang Tanpa Alat Bantu untuk anak SD kelas 4-6. Kemudian Ranking#1 English-nya untuk anak-anak SD kelas 3-6,” ujar Faisal.
Sementara itu, anak-anak yang senang seni tari bisa mengikuti gelar Lomba Tari Kreasi Daerah Kaltim tingkat SD/MI. Lomba ini bagian dari upaya untuk pelestarian budaya nusantara. Ada juga pemecahan rekor MURI, yakni merias kue terbanyak anak-anak.
“Kami bangga, setiap tahun acara ini terus bertambah pesertanya, sehingga masuk rangkaian acara tetap di Festival Mahakam,” tutur Faisal.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar, Esthy Reko Astuti mengatakan, event ini sangat baik untuk menonjolkan Sungai Mahakam sebagai ikon kota Samarinda. Apalagi konsinstensi festival ini sudah tidak diragukan lagi.
"Festival Mahakam telah dilaksanakan sejak 1999. Usianya sudah sangat matang sebagai sebuah atraksi pariwisata. Event ini telah bertransformasi menjadi sebuah suguhan yang dapat menarik wisatawan untuk datang, sehingga efeknya bukan saja Festival Mahakam itu sendiri, tetapi berkembangnya pariwisata Kota Samarinda. Itulah mengapa event ini masuk ke dalam 100 Wonderful Events Indonesia 2018 Kementerian Pariwisata," pungkas perempuan berkerudung itu.
No comments:
Post a Comment