Suara.com - Film Bali: Beats of Paradise mendapatkan sambutan luar biasa di program film Pride of Southeast Asia di Manila, Filipina Sabtu (24/11/2018). Antusiasme penonton terlihat, beberapa bahkan sampai tak kebagian tempat duduk.
"Ini luar biasa. Film tersebut makin mengangkat kekayaan seni dan budaya Indonesia. Terlebih lagi latar dari film tersebut adalah Bali yang merupakan pintu gerbang pariwisata Indonesia. Wonderful Indonesia kembali terangkat disini," ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
Film yang diangkat dari kisah nyata tersebut memang luar biasa. Film itu mengisahkan sepasang suami istri asal Indonesia yang memiliki mimpi dan berusaha memperkenalkan budaya gamelan Bali ke dunia internasional.
Selain itu, film ini juga melibatkan beberapa musisi terkenal. Ada Judith Hill, seorang penyanyi sekaligus pencipta lagu asal California dan I Wayan Balawan, gitaris jazz Indonesia asal Bali yang terkenal dengan Touch Tapping Style.
"Apalagi film tersebut disutradarai langsung oleh Livi Zheng seorang sutradara, penulis dan aktris asal Indonesia. Kiprahnya di dunia film sudah tidak diragukan. Saya harap film dokumenter tersebut dapat menginspirasi para generasi muda untuk mengangkat seni budaya Indonesia," ungkap Arief.
Berbagai dukungan dan komentar positif pun berdatangan dari para penonton yang hadir. Salah satunya dari Elvira Yap Go, Festival Director of Southeast Asia Video Festival for Children dan juga Presiden Anak TV.
Ia mengatakan, film karya Livi Zheng adalah sebuah film dokumenter yang penuh dengan harapan, kecintaan akan budaya musik gamelan. Ini patut diperkenalkan di dunia internasional. Film ini layak dijadikan contoh karena film dokumenter tidak selalu harus mengangkat isu sosial yang negatif.
"Film dokumenter bisa menjadi wujud kebanggaan akan kekayaan dan keindahan negara sendiri. Film ini merupakan salah satu film dokumenter terbaik yang pernah saya saksikan. Indonesia kaya akan beraneka ragam warisan budaya yang harus dijaga, dibanggakan dan dikembangkan oleh generasi muda. selamat atas hasil karya yang inspiratif," kata Elvira.
Aktris senior Indonesia Niniek L. Karim yang juga salah satu anggota juri pada perhelatan tersebut juga angkat bicara. Niniek mengakui ada semangat luar biasa dari diri Livi yang tidak bisa menghambat dirinya untuk membuat Bali: Beats of Paradise.
Menurutnya yang menarik dari film dokumenter ini adalah bagaimana Livi mencoba untuk menyatukan kecintaan dan kekagumannya akan gamelan dengan musik rap karya Judith Hill.
"Itu oke banget. Dengan kekiniannya, Livi membuat film ini menjadi sesuatu yg menggebrak. Saya sangat bangga, kagum dan berdoa supaya Livi lebih maju kedepannya," ungkap Niniek.
Hal yang sama juga diungkapkan Ernie Magtuto, musisi dan pencipta lagu asal Filipina. Menurutnya, Film Bali: Beats of Paradise merupakan sesuatu yang sangat menarik dan inspiratif tentang budaya musik gamelan Indonesia.
"Selamat atas karyanya. Saya berharap ke depannya Livi dapat menciptakan lebih banyak lagi film-film dokumenter lainnya yang memperkenalkan beraneka ragam warisan Indonesia di Asia Tenggara," ujarnya.
Usai acara Livi langsung bertolak menuju ke Beijing, Tiongkok. Ia diundang menjadi dosen tamu di Communication University of China. Dalam acara tersebut, Livi juga akan menayangkan film Bali: Beats of Paradise.
Pada tanggal 8 Desember nanti, Livi Zheng juga akan menerima penghargaan sebagai Duta Budaya atas karyanya di film tersebut. Penghargaan tersebut diserahkan di Los Angeles dalam acara Unforgettable Gala, sebuah acara peghargaan tertua di Amerika yang diberikan untuk tokoh-tokoh Asia. Di acara tersebut Livi akan bersanding dengan sutradara Crazy Rich Asian, Jon M. Chu.
No comments:
Post a Comment