Suara.com - Keindahan Destinasi Super Prioritas Danau Toba juga bisa dinikmati di Pulau Sibandang. Destinasi ini memiliki paket wisata yang super lengkap mulai eksotisme alam, budaya, sejarah, hingga agrowisata.
Pesonanya pun berhasil rekam tim penjelalajah termasuk juga peta jalur wisatanya. Penjelajahan itu sendiri berlangsung 21-24 November 2018. Tim terdiri dari Felicia Priscila, Enjelia Febiola, Selvi Oktavia, Evan Dwi, hingga Mohammad Hafiz Aliffito.
“Pulau Sibandang memang memiliki potensi luar biasa. Berada di tengah Danau Toba, pulau ini sangat cantik. Sibandang memiliki paket lengkap sebagai salah satu destinasi terbaik di kawasan Danau Toba,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional I Kemenpar, Lokot Ahmad Enda, Rabu (28/11/2018).
Pulau yang secara adminitratif masuk wilayah kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara ini punya potensi alam luar biasa serta karakter unik. Garis pertemuan antara perairan dan daratan berupa bebatuan atau non pasir. Pantainya pun berhadapan langsung dengan Tarabunga, Sigaol, Bakkara , Muara , Nainggolan Pulau Samosir dan Dolok Tolong Toba Samosir.
“Pulau Sibandang memang memilki karakter sangat unik. Pantai di sini tidak berpasir, melainkan terdiri dari batuan kecil-kecil. Air di sini juga sangat jernih dan menyegarkan,” kata Lokot.
Parade seni dan budaya yang ditampilkan di Pulau Sibandang juga menarik. Tim penjelajah menikmati proses pembuatan Ulos Harungguan di Desa Papande. Ulos di sini dibuat dengan secara tradisional mulai dari bahan kapas sampai pembuatan benang dan pewarnaan benang serta motif yang ditawarkan sangat beragam. Ulos dahulu diperuntukan bagi para raja. Hingga kemudian Ulos Harungguan ini terkenal sebagai ‘rajanya ulos.
Berada di Pulau Sibandang, pengunjung juga dapat menikmati Hoda-Hoda sebagai seni budaya terbaik. Hoda-Hoda merupakan salah satu ritual kuno masyarakat Desa Sampuran yang dipadukan dengan tarian Mossak, sejenis ilmu bela diri silat dari tanah Batak.
Pengunjung bisa belajar pembuatan sampan khas Danau Toba. Ada juga Rumah Adat Bolon dengan arsitekturnya yang khas.
“Pulau Sibandang terkenal dengan Ulos-nya. Motif yang ditawarkan sangat beragam. Semuanya masih dikerjakan secara alami. Para pengunjung bisa menikmati Hoda-Hoda sekaligus manortor di sini. Yang jelas, sajian terbaik akan diberikan Pulau Sibandang ini,” terang Lokot lagi.
Pulau seluas 850 hektar ini juga memiliki peninggalan berupa Rumah Kepala Nagari Raja Gukguk. Ada juga Makam Raja Sorta Uluan yang diyakini sebagai raja Pulau Sibandang di puncak bukit Sibandang, hingga situs berupa Partukkoan yang merupakan kursi batu tempat raja-raja dahulu melakukan rapat musyawarah.
“Jejak wisata sejarah di Pulau Sibandang ini juga sangat kuat. Semuanya ini masih terpelihara dengan baik dan bisa dilihat secara utuh. Ini adalah kekayaan luar biasa,” tambahnya.
Dengan tanah yang subur, Pulau Sibandang juga menjadi surga budidaya pertanian. Agrowisata di kawasan ini pun berkembang. Apalagi, Sibandang terkenal juga sebagai Pulau Mangga. Buah ini pun dihasilkan di 3 desa, seperti Sampuran, Papande, dan Sibandang. Selain ini, Pulau Sibandang juga jadi sentra penghasil kemiri, cokelat, hingga kopi. Untuk kopi, yang familiar adalah Kopi Ateng.
“Pulau ini terkenal dengan buah mangga yang manis dengan daging tebal. Wilayah ini juga terkenal sebagai penghasil produk perkebunan. Para pengunjung bisa datang ke perkebunan ini untuk belajar bagaimana budidaya,” terang Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Area I, Wijonarko.
Pulau ini juga dilengkapi beragam homestay dengan gaya arsitektur khas. Fasilitas yang ditawarkan lengkap mulai dari ruang tamu, kamar, toilet, hingga dapur.
Masyarakat di Pulau Sibandang juga ramah. Menu kulinernya juga sangat khas dengan cita rasa nikmat. Keunikan lainnya di pulau ini adalah jalanannya yang dipagari batu-batu bersusun seperti pagar kiri kanan yang dipertahankan sejak zaman dahulu.
“Keasrian Pulau Sibandang ini masih terpelihara dengan baik. Tidak ada polusi udara di sini. Pulau ini adalah destinasi terbaik. Sarana prasarana pendukungnya bagus serta banyak pilihan homestay di sini. Selain nyaman, harga yang ditawarkan juga menarik,” jelas Wijonarko.
Untuk mencapai Pulau Sibandang hanya dibutuhkan waktu sekitar 45 dari Bandara Silangit menuju Muara. Berikutnya, pengunjung menyeberang melalui Pelabuhan Muara menuju dermaga dusun 2 Desa Sibandang.
Moda transportasi penyeberangan bisa menggunakan kapal ferry kecil dari Desa Utte Mungkur Muara dengan waktu tempuh 5 menit. Moda Transportasi lain dengan menggunakan kapal wisata penumpang dari pelabuhan Muara dengan waktu tempuh 15 menit. Atau dari pelabuhan Balige dengan waktu tempuh 1,5 jam.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya sendiri pun juga mengungkapkan Pulau Sibandang harus menjadi pilihan saat berada di Danau Toba.
“Pulau Sibandang harus disinggahi saat berada di Danau Toba. Aspek 3A-nya luar biasa di sana. Ada atraksi menarik, lalu amenitas dan aksesibilitasnya terbaik. Ada banyak aspek yang bisa digali di sana dan memberikan experience baru,” tuturnya.
Baca Juga
No comments:
Post a Comment