Suara.com - Tak hanya hubungan seksual, beberapa aktivitas ekstrim dapat membuat selaput dara robek. Disampaikan dr. Ni Komang Yeni Dhanasari, SpOG, dari Bamed Women's Clinic, dalam kasus yang dialami pasiennya, selaput dara bisa robek karena tertendang di area kewanitaan. Hal ini membuat pasiennya tak nyaman ketika melakukan aktivitas apapun.
"Dalam kasus pasien saya, ada tumit masuk ke daerah kemaluannya, lalu terjadi pendarahan, kemudian selaput dara robek," ujar dia dalam temu media di Jakarta, Selasa (28/11/2018).
Perempuan yang akrab disapa Yeni ini mengatakan sebenarnya selaput dara cenderung tidak mudah robek saat melakukan aktivitas yang berisiko seperti bersepeda. Pasalnya, lokasinya cenderung tersembunyi sehingga membuatnya tak mudah sobek.
"Kalau tidak sengaja atau ada sesuatu yang menghentak di lubang vagina, seharusnya tidak akan robek," tambah dia.
Namun, jika terjadi robekan dan Anda ingin mengembalikan keutuhan selaput dara seperti semula, ada metode yang bisa Anda jajal. Disampaikan dr. Dasep Suwanda, SpOG, metode peremajaan vagina bernama Hymenoplasty dapat memperbaiki selaput dara yang robek atau rusak dan menjahitnya seperti utuh.
"Kalau penyebabnya karena robekan di selaput dara akibat trauma saat berolahraga atau memang ingin kembali perawan, secara anatomi itu bisa pakai metode ini," tambah dia.
Persiapan peremajaan vagina dengan metode bedah, menurut dr. Dasep, sama dengan persiapan operasi secara umum, yakni pemeriksaan darah lengkap yang disertai oleh konsultasi dengan dokter anestesi. Apabila ditemukan adanya kendala pada tes laboratorium, pasien harus berkonsultasi dengan dokter yang berwenang.
"Sesudah menjaiani prosedur operasi, pasien biasanya harus menyediakan jeda setidaknya enam hingga delapan minggu untuk bisa kembali berhubungan intim dan berolahraga," tandasnya.
No comments:
Post a Comment