Suara.com - Setelah ramai pemberitaan tentang seorang laki-laki Jepang yang berpacaran dengan kecoak, kini muncul lagi berita tentang perempuan yang mengaku tengah memadu kasih alias pacaran dengan pesawat .
Perempuan asal Jerman bernama Michele Kobke tersebut mengaku memiliki kekasih berupa pesawat Boeing 737-800 yang ia panggil dengan sebutan Schatz.
"Terakhir kali saya menjalin hubungan dengan seorang lelaki adalah pada 2011, tetapi tidak ada cinta di sana. Schatz adalah cinta pertama saya. Ini adalah hubungan paling indah yang bisa kau bayangkan," kata perempuan berusia 29 tahun tersebut seperti dilansir dari Mirror.
Dia melanjutkan, "Penerbangan pertama saya adalah pada akhir November 2013 dan saya menjadi sangat jatuh cinta pada pesawat, saya menjadi sangat bersemangat setiap kali melihat gambar dan video pesawat. Pada 11 Maret 2014 saya berada di Bandara Tegel dan melihat pesawat terbang, dan kemudian datang pesawat 737-800, yang mendekati saya, dan sejak itu saya sangat mencintainya," katanya lagi.
Bagi Kobke, Schatz digambarkan sebagai pesawat/pasangan yang 'sangat baik'. Kalau ditanya bagian tubuh mana yang menjadi favoritnya, Kobke akan menjawab pada bagian sayap.
"Setiap jenis pesawat terlihat sedikit berbeda, dan kekasih saya adalah versi terbaru. Hubungan ini tidak mudah, karena saya hanya bertemu dengannya jika saya terbang dengan 737-800. Di Hangar dan Taxiway tidak mungkin untuk bersamanya, jadi kita tidak punya banyak waktu bersama untuk menikmati hubungan satu sama lain."
Apa yang diderita Kobke adalah objectophilia . Ini merupakan kelainan seksualitas yang fokus pada benda mati tertentu.
Orang-orang dengan preferensi ini mungkin memiliki perasaan ketertarikan yang kuat, cinta dan komitmen terhadap benda atau struktur tertentu.
Meskipun menerima reaksi positif dari keluarganya tentang hubungannya yang tidak konvensional, Kobke mengatakan bahwa hubungan jarak jauh dengan Schatz sangat sulit.
Kobke mesti membeli salah satu komponen atau miniatur pesawat sebagai cara untuk tetap intim dengan Schatz. Ia juga berencana untuk menikah dengan Schatz suatu hari nanti.
"Karena saya berada dalam hubungan jarak jauh, itu adalah kerugian karena saya hanya bisa bertemu ketika saya terbang bersamanya. Keluarga saya bereaksi dengan sangat menyenangkan dan menerima hubungan saya dengan 737-800. Saya mendapat banyak komentar merendahkan seperti bahwa saya perlu pergi ke terapi atau saya gila. Tapi cinta ini ada, dan saya tidak pernah begitu bahagia. Ini jenis cinta yang khusus dan kami tidak menyakiti siapa pun," kata Kobke tentang pesawat yang jadi pacarnya.
No comments:
Post a Comment