Suara.com - Batik dikenal sebagai kerajinan asli masyarakat Jawa yang sudah turun temurun diwariskan. Namun, dalam perkembangannya, batik telah merambah ke berbagai wilayah lain di Indonesia, termasuk Jambi di pulau Sumatera.
Seperti halnya batik dari wilayah lain yang memiliki motif dan warna dengan ciri khasnya masing-masing, batik dari Jambi, kata Bagus dari Rumah Batik Azmiah Jambi, dipengaruhi dari budaya India, Cina, serta Minang, dan Palembang.
"Jadi motif batik Jambi bisa dilihat banyak yang motif patola dan juga motif-motif yang berbasis pada flora lingkungan sekitar yang bisa dilihat dari masyarakat Jambi. Seperti motif bungo durian, bungo melati, atau kapal sanggat yang kalau di Jawa mungkin disebut kapal kandas atau kapal karam," jelas dia dalam konferensi pers Gelar Batik Nusantara (GBN) 2019 di Jakarta, Senin (29/4/2019).
Selain itu, motif lainnya, kata Bagus, juga terdiri dari motif-motif bernuansa Islam, seperti besurek. Hal ini, dikarenakan pengaruh Islam yang kuat di daerah Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan, sehingga motif-motif bernuansa Islam lebih disukai.
Batik Jambi sendiri juga menghindari motif-motif figuratif karena pengaruh Islam tersebut. Kalaupun ada motif figuratif, biasanya sudah lebih ke kontemporer.
Hal ini unik lainnya, kata Bagus, batik Jambi juga sering digunakan sebagai Tengkuluk, atau penutup kepala khas Jambi dengan motif-motif unik lainnya.
"Tekniknya tetap seperti teknik di Jawa pada umumnya. Jadi selain India, Cina, budaya Minang, dan Palembang juga cukup terasa dilihat dari warna-warnanya. Dominan merah, latarnya gelap, sedikit unsur biru atau hijau," tutup dia.
No comments:
Post a Comment