Suara.com - Budaya Korean Pop atau Kpop telah menyebar ke seluruh dunia. Tetapi di China, tren Kpop dianggap sebagai ancaman nasional.
Pemerintah menganggap banyak anak lelaki tumbuh menjadi kurang jantan. Untuk itu, seorang mantan guru membangun pusat pelatihan yang diberi nama Real Man Training Club.
Berada di ibukota China, Beijing, Real Man Training Club memberikan beragam pelatihan maskulin seperti sepakbola, gulat, dan tinju.
Ada juga pelatihan dasar karakter melalui perjalanan melewati gurun dan pegunungan.
Sang founder, Tang Haiyan, mengatakan bahwa ini semua dilakukan untuk membentuk anak-anak lelaki tumbuh menjadi sosok yang macho dan tidak terpengaruh hal berbau Kpop.
"Jika Anda terus mempromosikan sosok feminin seperti ini, ini akan bencana bagi negara kami," kata Tang Haiyan kepada Los Angeles Times, seperti dilansir dari Oddity Central, mengenai kebangkitan K-pop di China.
Kata Tang, lelaki adalah tiang keluarga dan negara. Kini ia merasa khawatir jika generasi China selanjutnya tidak mampu menjalankan perannya karena terpengaruh budaya Kpop.
Kpop sendiri memang dikenal mempromosikan kecantikan dengan rambut berwarna yang membuat mereka terkesan lembut.
Tang Haiyan membentuk Real Man Training Club pada 2012 lalu setelah mengunjungi California untuk menyaksikan tim American football berlatih.
Ia menyimpulkan bahwa keluarga Amerika Serikat ingin anak lelaki mereka tumbuh jantan, karena itu mereka mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah American football.
Tang lalu membawa konsep tersebut dan telah memiliki ribuan member yang memiliki nilai kuat budaya lama China.
loading...
No comments:
Post a Comment