Suara.com - Secara biologis, perempuan bisa merasakan orgasme berkali-kali dan berturut-turut. Tapi sayangnya, kemampuan untuk mengalami lebih dari satu kali orgasme ini tidak dimiliki oleh semua perempuan.
Penelitian menunjukkan hanya sekitar 40 persen dari perempuan yang memiliki kenikmatan poli-orgasmik. Kebalikannya, orgasme lebih dari satu kali berturut-turut kurang dikenal di kalangan lelaki.
Nah, berikut penjelasan mengapa lelaki tak bisa mengalami hal yang sama seperti yang perempuan alami.
Untuk mengetahui mengapa lelaki tidak bisa mengalami banyak orgasme, mari kita pahami konsep 'masa refrakter'. Masa refrakter mengacu pada proses pemulihan setelah mengalami orgasme saat berhubungan seks atau masturbasi. Itu tergantung pada berbagai faktor seperti hormon, neurotransmiter dan rangsangan saraf. Masa refrakter bisa terjadi kurang dari beberapa detik atau bahkanselama berhari-hari!
Sementara perempuan, tidak memiliki masa refrakter sama sekali. Di mana tubuh mereka tidak perlu istirahat setelah mereka orgasme.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan sebaliknya. Perempuan mungkin juga butuh waktu untuk bisa bergairah dengan rangsangan seksual lagi. Namun, persentase perempuan yang termasuk dalam kategori tersebut masih belum jelas.
Pada lelaki, masa ini ada dan bisa lebih lama dari pada perempuan. Rata-rata, masa refrakter pada lelaki adalah 30 menit. Seorang lelaki muda dikatakan memiliki masa refrakter yang lebih pendek (usia 18 tahun dengan periode refrakter sekitar 15 menit) dan lelaki yang lebih tua memiliki masa istirahat yang lebih lama (usia 70 tahun dengan masa refrakter 20 jam).
Namun, ada pula lelaki yang tidak menunjukkan periode refrakter sama sekali. Mereka juga bisa mengalami orgasme kembali setelah istirahat maksimal 10 detik. Tapi lelaki dengan tipe seperti ini sangat jarang.
Hormon juga bermain saat ejakulasi. Mengalami orgasme lebih dari satu kali tampaknya tidak mungkin terjadi pada lelaki, karena hormon yang berputar selama proses berlangsung.
Meskipun tidak ada kepastian tentang hormon yang berkontribusi terhadap periode refrakter pada lelaki, sebuah penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya peran prolaktin. Gelombang prolaktin dalam darah setelah ejakulasi bisa membunuh ereksi untuk mencapai orgasme lain.
Sebuah studi berjudul 'Male Multiple Orgasms: a Descriptive Study' yang dilakukan pada 21 lelaki, yang mengaku bisa mengalami banyak orgasme menunjukkan, bahwa hal tersebut mungkin terjadi karena lelaki tersebut melakukan orgasme tanpa ejakulasi.
Detumescence merupakan melepaskan gairah seksual, tanpa ejakulasi atau yang disebut orgasme kering. Mereka juga melaporkan bahwa orgasme kering dapat terjadi sebelum dan setelah orgasme ejakulasi. Ini adalah praktik yang bisa dipelajari. (TimesofIndia)
No comments:
Post a Comment