Suara.com - Seberapa sering Anda mengonsumsi belimbing? Buah berwarna kuning ini kerap dijadikan campuran rujak, karena rasanya yang asam segar.
Meski tergolong kaya vitamin dan mineral, penelitian menunjukkan bahwa buah belimbing bisa membahayakan kesehatan seseorang.
Seperti diungkapkan laman Times of India, pada sebagian orang belimbing dapat menyebabkan keracunan dengan gejala cegukan, gangguan mental, kejang, bahkan kematian.
Namun yang menarik, buah yang menyerupai bintang ini merupakan sumber serat dan vitamin C.Berikut ulasan tentang sisi buruk dan baik dari belimbing.
1. Beracun
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa mengonsumsi buah belimbing mungkin tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh beberapa orang karena bersifat racun bagi tubuh.
2. Bisa mempengaruhi saraf
Peneliti menemukan adanya zat tertentu pada buah belimbing yang dapat mempengaruhi otak dan menyebabkan masalah neurologis. Zat beracun ini juga disebut-sebut sebagai neurotoksin.
3. Merusak ginjal
Orang yang memiliki kondisi ginjal normal bisa mengeluarkan toksin ini, tapi bagi mereka yang memiliki gangguan pada ginjal biasanya cenderung mengalami efek negatif dari buah ini.
4. Gejala
Gejala keracunan buah ini termasuk cegukan, kebingungan mental, kejang dan terkadang bahkan bisa menyebabkan kematian. Mereka yang mengalami gejala kercunan awal usai mengonsumsi belimbing dimbau untuk segera mengunjungi UGD untuk mendapat cairan penetralisir.
5. Kaya vitamin C
Kedengarannya kontradiktif, namun buah belimbing ini juga sehat. Belimbing mengandung 34,4 mg vitamin C yang hampir memenuhi 57 persen kebutuhan sehari-hari tubuh manusia. Belimbing juga dianggap sebagai salah satu antioksidan terbaik bagi tubuh.
No comments:
Post a Comment