Suara.com - Berbagai perasaan, seperti bahagia, gugup, takut, cemas seakan bercampur setiap kali Anda melihat orang yang disukai.
Jantung terasa berdetak lebih cepat, bhkan tak bisa berkonsentrasi pada tugas-tugas. Biasanya, seseorang selalu ingin bertemu pujaannya.
Tapi, tahukah bahwa ada alasan ilmiah di balik semua perasaan tersebut?
Studi menunjukkan bahwa mencintai seseorang bisa mengaktifkan pusat-pusat otak yang umumnya terkait dengan kecanduan kokain. Inilah sebabnya mengapa cinta adalah perasaan adiktif.
Saat kita jatuh cinta, tubuh kita mengeluarkan hormon seperti Oksitosin - hormon bahagia, Adrenalin - hormon "tantangan" yang merangsang dan Vasopressin - dan hormon teritorial. Semua hormon ini menciptakan campuran perasaan cinta.
Saat perempuan sedang jatuh cinta, mereka berada dalam dunia yang sama sekali berbeda. Mereka mengatakan bahwa cinta mengubah segalanya, mereka melihat banyak perubahan dalam diri mereka.
Perubahan ini disebabkan karena berbagai emosi yang mereka rasakan untuk pasangannya. Saat Anda merasakan hal ini, Anda mungkin juga akan bertanya-tanya apakah Anda adalah orang yang sama seperti sebelumnya.
Jangan khawatir. Anda belum berubah dan wajar jika Anda merasakan sedikit perubahan dalam perilaku Anda, karena masuknya seseorang yang istimewa dalam hidup Anda.
Beberapa perubahan normal saat kita sedang jatuh cinta. Hal-hal yang biasa kita sukai sebelumnya mungkin tidak kita sukai sekarang. Jika Anda adalah penggemar berat menonton film Drama, Anda mungkin lebih menyukai film romantis sekarang.
Anda mungkin mengubah preferensi Anda secara perlahan sesuai dengan pasangan Anda. Lagi pula, ini semua tentang pemahaman dan penyesuaian untuk membuat hubungan bekerja.
Semua perubahan ini tentu saja tidak membawa Anda menjauh dari diri Anda yang sebenarnya, hanya saja Anda merasakan hal baru, saat Anda sedang jatuh cinta. Semua ini adalah bagaimana otak emosional kita terhubung.
No comments:
Post a Comment