Suara.com - Setu Babakan bisa jadi merupakan salah satu tempat paling santai di wilayah Ibukota Jakarta. Berbatasan langsung dengan Jawa Barat, Setu Babakan sarat budaya Betawi kental dengan nilai-nilai yang masih dipegang teguh.
Melamun dipinggir setu, wisata kuliner, hingga sekadar jalan-jalan sore di area seluas 32 ha, merupakan hal-hal yang bisa pengunjung lakukan di sana.
Tapi Anda bisa tambahkan satu aktifitas seru lainnya saat berwisata ke Setu Babakan; memancing.
Ya, memancing menjadi kegiatan bersantai yang digemari baik tua maupun muda. Begitupun dengan pengunjung atau warga sekitar yang menghabiskan waktu sorenya di Setu Babakan.
Rohman misalnya, berkeliling menjajakan bakpao merupakan pekerjaan yang Rohman geluti setiap hari.
Tapi kalau sedang merasakan rindu mengail umpan, Rohman akan sengaja 'mangkal' di Setu Babakan sembari ikut atau sekadar menonton orang yang tengah memancing.
Seperti sore ini, (1/1) meski tak membawa pancingan, Rohman nampak setia mendampingi para pemancing di sisi Setu.
"Belum ada yang dapat. Belum lapar ikannya. Nanti jam lima. Ikan itu laparnya jam delapan pagi dan jam lima sore," kata Rohman yang mengaku hobi memancing kepada Suara.com, Senin, (1/1/2018).
Aktifitas memancing di Setu Babakan memang tidak dilarang. Bahkan tergolong bebas dan tanpa biaya apapun.
Pengunjung hanya perlu membawa alat memancing dan umpan, serta tentu saja, keberuntungan.
Memancing ikan di Setu ini memang terkenal susah-susah gampang. Bila beruntung, pengunjung bisa membawa pulang berbagai jenis ikan tawar seperti Mas, Mujaer, dan Nila.
"Mancing bebas di sini. Namanya cari hiburan kan. Gratis, siapa saja boleh. Pengunjung bisa, warga juga bisa. Siapa saja," timpal Ahmad, warga sekitar yang juga tengah ikut memancing.
Sayangnya, sampai sore belum juga ada yang berteriak hore. Mungkin betul kata Rohman, ikan di sana sudah benar-benar kenyang ya?
No comments:
Post a Comment