Suara.com - Mudah disajikan dan cocok disantap dengan berbagai lauk, membuat mie menjadi salah satu hidangan favorit banyak orang. Selain kaya protein dan karbohidrat, mie dengan tekstur yang kenyal juga sangat disukai oleh semua kalangan.
Berbeda dari beberapa negara di Asia lainnya, Direktur Sales and Marketing PT Bungasari Flour Mills Indonesia Budianto Wijaya, menjelaskan, masyarakat Indonesia Indonesia menyukai jenis mie yang lebih kenyal dan tipis. Tidak seperti Singapura dan Malaysia yang cenderung lembek dan besar.
"Untuk menghasilkan mie yang sesuai dengan cita rasa Indonesia, yang kenyal, tidak mudah putus dan sedikit tebal, pemilihan bahan dasar, terutama tepung terigu tentu harus sangat diperhatikan. Apalagi, mie yang bagus juga bisa terlihat dari warnanya yang cerah," kata dia dalam ajang 'Noodle Market Festival 2018' di Lippo Mall Puri Kembangan, Jakarta, Sabtu (24/2/2018).
Selain menjelaskan bagaimana mendapatkan mie yang berkualitas, Bungasari yang dikenal sebagai salah satu merek tepung serbaguna ini, juga memberikan beberapa tips bagi Anda untuk mengembangkan bisnis mie yang jitu.
Apalagi, kata Budianto, berdasarkan pengalaman menarik dari para pelanggan, peluang berbisnis produk olahan mie di Tanah Air masih sangat terbuka lebar bagi para calon pebisnis.
"Ada beberapa cara jitu untuk mengembangkan bisnis produk olahan mie di Indonesia. Pertama dari strategi yang perlu dilakukan. Beranilah berinovasi dalam melakukan berbagai terobosan baru dengan ragam sajian. Hal ini wajib dilakukan mengingat bisnis produk olahan mie sudah menjamur di Indonesia," jelas dia.
Selain itu, lanjut Budianto, cobalah menggunakan nama-nama yang unik. Penggunaan nama yang unik, kata dia, diyakini dapat mencuri perhatian pasar. Di samping hal tersebut, para pebisnis mie juga bisa merangkul berbagai komunitas guna melakukan penetrasi pemasaran.
"Orang Indonesia biasanya sangat antusias melakukan aktivitas bersama dalam sebuah kelompok atau komunitas. Peluang ini sering kali dimanfaatkan dalam menawarkan atau menyebarkan informasi produk," tutur Budi.
No comments:
Post a Comment