Suara.com - Pernikahan tradisional kembali menjadi tren di Indonesia. Dengan beragam suku dan budaya beserta keunikan dan kecantikannya masing-masing, banyak calon pengantin terinspirasi untuk mengangkat identitas dari daerah mana mereka berasal dalam pernikahannya.
Bahkan, menurut salah satu desainer kebaya pernikahan, Renzi Lazuardi, saat ini banyak pasangan yang justru memilih konsep pernikahan tradisional dibanding internasional. Mulai dari busana, dekorasi hingga prosesi yang sangat kental dengan adat dan budaya dari masing-masing daerah.
"Untuk busana saja misalnya, material beludru, yang sering ada pada pengantin Minang dan Jawa, dulu dianggap kuno, tapi sekarang malah diangkat lagi. Apalagi untuk daerah yang jarang dipakai di pernikahan, mereka justru akan bangga, seperti misalnya Gorontalo, Ternate, dan lainnya," ujar dia saat ditemui dalam konferensi pers Gebyar Pernikahan Indonesia (GBI) di Jakarta, Kamis (1/2/2018).Melihat minat dan tren pernikahan tradisional di kalangan kaum milenial seperti saat ini, sebuah pameran pernikahan bertema tradisional, akan segera digelar di pertengahan Februari mendatang, tepatnya pada 16-18 Februari 2018 di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta.
Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, Director Parakrama Organizer, Arief Rachman menjelaskan, Gebyar Pernikahan Indonesia (GBI) yang diselenggarakan untuk kedelapan kalinya ini akan memanjakan pengunjung dengan keunikan budaya Gorontalo, mulai dari dekorasi di area panggung hingga tarian dari empat etnis di Sulawesi, yakni dari suku Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar.
"Penyelenggara memilih tema Indonesia Timur kali ini, karena selain memiliki pemandangan yang cantik, sebenarnya masih banyak budaya Indonesia Timur yang bisa kita eksplorasi. Selain itu, kita juga ingin meningkatkan pasangan muda yang ingin menikah, menggunakan kain-kain khas Indonesia, salah satunya dari Indonesia Timur," jelas dia.
GBI akan menawarkan beragam penawaran dan paket menarik untuk para calon pengantin, mulai dari paket venue, rias dan busana, undangan, hingga souvenir mencapai 150 vendor yang mengangkat tema pernikahan tradisional.
No comments:
Post a Comment