Suara.com - Madura adalah pulau cukup besar untuk dijelajahi. Dari Bangkalan di mana pengunjung "mendarat" sampai Sumenep yang kaya akan peninggalan budaya, perlu sekitar empat jam perjalanan.
Bila waktu kunjungan cukup singkat, menjelajahi tempat terdekat menjadi pilihan praktis. Inilah pertimbangan Suara.com saat berkunjung ke Tresna Art Gallery di Jalan K.H Moh Kholil XII/29 Bangkalan, Madura.
Dari Surabaya, cukup berkendara melintasi Jembatan Suramadu yang membelah Selat Madura dan tibalah sudah di kota Bangkalan, sebuah gerbang masuk ke Pulau Madura. Alternatifnya, naik kapal feri dari pelabuhan Tanjung Perak menuju Kamal,sekitar 10 kilometer dari Bangkalan.
Kurang dari setengah jam setelah melintas Selat Madura, tibalah kami di Tresna Art Gallery. Dengan jalan masuk serupa gang sempit lagi cukup panjang, berbatas tembok dengan bagian atas dipercantik piring-piring tembikar.
Lantas di halaman butik, beberapa gentong menghias taman. Bukan sembarang gentong, karena ditambah aksen batik-batik yang disampirkan. Ini melambangkan cara membuat "batik gentongan", salah satu teknik membatik khas Madura.
Setelah melewati serambi dengan sajian kopi racikan tuan rumah serta kudapan pisang rebus, sampailah kami di ruang pamer batik tulis Madura, tempat bermain congklak, serta ruang penyedia suvenir.
Dari sini, ada sebuah lorong bercat merah, khas Madura, yang akan membawa kita ke halaman samping. Di sinilah, we-fie lebih meriah biasa dilakukan para pengunjung.
Foto: Peraduan tradisional Madura berornamen di Tresna Art [Suara.com/ukirsari]
Sebuah rumah kayu khas Madura, lengkap dengan ruang tamu dan peraduan berukir bisa dijadikan latarbelakang berpotret. Juga ada mushala tempat bersembahyang, sekumpulan tanaman bonsai dan pohon salak, sampai sebuah miniatur becak.
Dan bagi yang ingin mencicipi rujak cingur, sudah tersedia penjaja yang siap mengulek bumbu dan meracik santapan sesuai pesanan. Ditambah kerupuk serta air putih.
Bila dirasa kurang, di ruang suvenir juga tersedia camilan khas untuk oleh-oleh atau dinikmati di tempat. Seperti emping, rengginang, goreng lorjuk (semacam kerang bambu), sampai keripik gayam.
Konsep one stop visit yang dikembangkan Tresna Art ini terasa sangat membantu wisatawan dengan keinginan mengenal lebih dekat budaya Madura, di saat waktu kunjungan sangat singkat.
Ragam batik seperti batik tulis Tanjung Bumi, batik tulis Genthongan, batik tulis Pamekasan, batik tulis Sumenep, ikut memperkaya wawasan tentang Pulau Garam.
No comments:
Post a Comment