Suara.com - Bagi banyak perempuan, kembali bekerja ke kantor setelah tiga bulan mengambil cuti melahirkan butuh sebuah adaptasi.
Pasalnya, bekerja dengan kondisi memiliki bayi membuat Anda menjadi lebih mudah lelah dan timbul rasa bersalah karena telah meninggalkan anak.
Dilansir dari The Sun, seorang penulis buku berjudul Mumboss, Vicki Psarias membagikan kisahnya saat mengambil cuti melahirkan. Katanya, ada lima cara untuk menyesuaikan kehidupan menjadi ibu dan pekerja.
Apa saja? Berikut daftarnya.
1. Mendapatkan pengasuh anak
Menggunakan pengasuh anak memang sangat mahal, namun sangat berguna bagi perempuan pekerja.
Sebagai ibu, Anda jangan langsung percaya begitu saja dengan calon pengasuh anak. Pastikan pengasuh cocok dengan Anda begitupun dengan anak Anda.
Pantau gerak-gerak si calon pengasuh apakah ia terlihat keibuan dan bersahaja. Jika sudah mendapatkan pengasuh yang cocok, Anda pasti bisa bekerja dengan tenang.
2. Percaya Diri
Agar bisa kembali bekerja dengan rasa percaya diri, sangat penting untuk menjauhi orang-orang yang memiliki aura negatif.
Karena itu, pastikan Anda bergaul dengan lingkungan kerja yang penuh dengan orang-orang positif agar rasa percaya diri muncul secara alami.
3. Seimbangkan karir dan kehidupan pribadi
Saat berada di rumah, coba pisahkan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Pun saat pekerjaan terpaksa harus dibawa ke rumah, usahakan selesaikan secepatnya jangan membiarkan laptop atau file berserakan di ruang keluarga.
Selain itu usahakan untuk tidak memainkan ponsel di malam hari karena cahaya biru pada layar ponsel akan menghambat Anda untuk tidur.
4. Lepaskan rasa bersalah
Meninggalkan anak di rumah pasti menimbulkan rasa gelisah dan bersalah bagi seorang ibu. Jangan biarkan perasaan tersebut larut dan alihkan dengan menulis daftar hal-hal yang menjadi tujuan Anda bekerja.
Hal ini untuk mengingat kembali mengapa Anda memilih untuk menjadi perempuan pekerja.
5. Menerima bantuan
Anda bukan perempuan super, karena itu membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan. Coba bicara jujur kepada pasangan tentang apa dan di mana Anda memerlukan bantuan baik fisik maupun emosional.
Apapun yang terjadi, Anda harus mendiskusikannya dengan pasangan sehingga Anda tidak memikul beban sendiri.
No comments:
Post a Comment