Suara.com - Seorang perempuan di Cina menemukan pembalut wanita di dalam makanannya dan bikin heboh.
Pembalut wanita itu ditemukan saat ia sedang asyik menyantap hot pot di sebuah restoran di Shenzhen dilansir Nextshark.
Berawal ketika perempuan yang bermarga Ni itu sedang duduk bersama temannya sambil menyantap hot pot pada Jumat malam (30/10/2018), waktu setempat. Kemudian ia mengambil objek dari dalam panci yang semula dikira daging.
Dilansir dari Nextshark, melalui sebuah video yang kini menjadi viral terlihat Ni memegang benda yang ia sebut sebagai pembalut dari dalam panci pot. Kemudian ia meletakkan di atas kertas pembungkus yang ada di restoran.
Perempuan itu kemudian melapor kepada manajer restoran. Namun, manajer restoran membantah jika benda itu adalah pembalut.
“Benda yang saya lihat dari panci yang disebut pad (kertas pembalut) tidak sama dengan pembalut wanita sebenarnya,” kata sang manajer.
Akan tetapi, Ni menolak asumsi bantahan manajer restoran. Ia malah menuntut restoran untuk memberi kompensasi atas kerugian yang telah ia alami sebesar satu juta yuan ($ 145.000) atau setara dengan Rp. 2,2 juta.
Namun sayang, tuntutannya tak dipenuhi pihak restoran, sehingga pada esok harinya Ni kembali bersama temannya guna penyelesaian lebih lanjut. Tetapi, karena tak kunjung dipenuhi ia dan temannya merusak perabotan di restoran yang mengakibatkan ia dipanggil polisi.
Untuk penyelesaian damai, akhirnya manajer setuju memberi kompensasi dengan mengembalikan dana sebesar 800 yuan ($ 116) atau sekitar Rp 1.7 juta.
Meski kejadian yang dialami Ni cukup menjijikan, ada temuan itu adalah rekayasa. Sebab pada Sabtu malam, Ni dan dan temannya kembali menemukan pembalut di restoran Chongqing Impression. Lagi-lagi Ni menuntut kompensasi dari restoran tersebut.
Hingga kini belum jelas kelanjutan bagimana penyelesaian tentang benda temuan Ni dengan pihak restoran.
Namun, insiden di Cina itu menimbulkan spekulasi bahwa ia mungkin berpura-pura hanya untuk memeras restoran agar mendapat uang dengan meletakkan pembalut wanita di makanan.
No comments:
Post a Comment