Suara.com - Perselingkuhan, bagaimana pun juga, pasti akan meninggalkan luka mendalam. Terlebih jika perselingkuhan terjadi pada pernikahan yang sudah dibina selama bertahun-tahun.
Kali ini, ramai diberitakan seorang istri yang sudah menikah selama belasan tahun lalu 'diungsikan' oleh suaminya ke negara tetangga agar sang suami dapat leluasa memadu kasih dengan perempuan lain.
Timbul satu pertanyaan, apakah memang sudah tabiat bagi lelaki untuk tak hanya setia pada satu pasangan? Konselor pernikahan dari Konseling Keluarga, Elly Nagasaputra, MK, CHt mengatakan, memang tak semua lelaki mata keranjang.
"Jadi tidak ada stereotip bahwa semua lelaki mudah tergoda. Perempuan juga ada kok yang gampang tergoda," terangnya.
Meski begitu, lelaki juga terkadang memiliki standar yang beragam dalam mengartikan 'perempuan idaman'. Maka tidak heran jika kita kerap mendengar pertanyaan, 'Cantik dan pintar masak, kurang apa lagi istri sahnya?'.
"Kadang ada lelaki yang tidak menginginkan istri pintar masak, tapi malah misalnya, ingin istri yang seksi," lanjut Elly.
Hal tersebut, menurutnya, bisa menjadi pembenaran pihak pelaku perselingkuhan untuk mencari tambatan hati lain yang sesuai dengan standarnya.
Sebagai seorang konselor pernikahan yang sudah ratusan kali menangani kasus perselingkuhan, Elly selalu mengatakan jika pernikahan yang sudah ternodai perselingkuhan, sama saja dengan badan yang sudah digerogoti kanker kronis.
"Kalau tidak segera diatasi, tinggal tunggu matinya saja, tinggal tunggu bubar," ujarnya.
Menanggapi pertanyaan mengenai 'kenikmatan' menjadi Pria Idaman Lain (PIL) dan Wanita Idaman Lain atau WIL, Elly mengatakan bahwa pelaku yang biasanya sadar betul apa yang ia lakukan merupakan kesalahan.
"Mereka yang berbuat (perselingkuhan) tahu bahwa itu perbuatan yang tidak baik tapi tetap saja dilakukan. Pasti ada 'enaknya', kalau gak ada enaknya pasti dia tidak mau berbuat yang tidak baik atau menjadi WIL dalam kasus ini," beber dia.
Meski begitu, Elly juga mengatakan, tidak semua PIL dan WIL melakukan tindakan nekatnya karena alasan materi semata. Dalam beberapa kasus, dia melihat, ada perselingkuhan yang terjadi karena salah satu pasangan melakukan sebuah kesalahan fatal yaitu menikahi orang yang tidak dicintainya.
"Tapi bagaimanapun juga, ia (PIL/WIL) tidak hanya menghancurkan hati pasangan sahnya tetapi juga masa depan anak-anaknya. Dan itu tentu saja merupakan kesalahan besar," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment