Suara.com - Nama Michelle Victoria Alriani mungkin belum sepopuler nama-nama perempuan cantik lainnya dari ajang kontes kecantikan, tapi nyatanya dia adalah pemegang tahta mahkota Miss Earth Indonesia hingga pertengahan 2018.
Saat bertemu Suara.com dalam satu kesempatan di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Michelle terlihat bersusah payah dan tak merasa jijik turun ke lumpur untuk menanam mangrove.
Baginya, kegiatan macam itu bukan sekadar kontrak hitam di atas putih karena Michelle telah di daulat sebagai Putri Lingkungan Hidup Indonesia. Lebih dari itu, alam telah menjadi bagian dari dirinya dan sekarang ia ingin memberikan sesuatu yang lebih bagi alam dan lingkungan.
"Saya peduli lingkungan hidup sudah dari SMP. Dulu Saya tinggal di Madagaskar dan sempat ikut komunitas pecinta lingkungan hidup di sana. Jadi kita menanam pohon di Madagaskar dan sempat ikut konferensi pers tentang lingkungan hidup se-Afrika di Afrika Selatan," kata perempuan yang kini baru menginjak usia 20 tahun tersebut.Meski melanglangbuana ke berbagai negara, filosofi yang dianut perempuan berambut hitam tentang alam, tak jauh-jauh berasal dari negaranya sendiri, yaitu Yogyakarta.
Adalah Hamemayu Hayuning Bawono yang bermakna usaha manusia untuk memperindah keindahan dunia yang menjadi filosofinya dalam merawat dan menyelamatkan Bumi. Bagi Michelle, usaha tersebut dapat diwujudkan dalam dua bentuk yaitu mikro dan makro.
"Makro itu lebih terhadap lingkungan alam. Sementara mikro itu usaha dari diri kita sendiri. Misal usaha mikro, sampah tidak kita buang sembarangan tapi kita simpan dan baru buang dengan benar. Sementara usaha makro ya seperti masalah besar, misal plastik. Mengurangi jumlah produksi plastik lewat mengurangi pemakaian plastik," kata perempuan ramah ini.
Dari sekian macam masalah lingkungan hidup yang ada di Indonesia, Michelle mengaku memiliki kekhawatiran tersendiri pada masalah sampah khususnya di area pantai dan bawah laut.
"Indonesia ternyata posisi kedua untuk marine polutions tepat di bawah Cina. Kita buang sampah ke laut sebanyak 3.22 juta metrik ton sampah setiap tahun," ungkapnya prihatin.
Beranjak dari kondisi memprihatinkan itulah, ke depan, Michelle berjanji akan terus berusaha melakukan berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan alam. Tekad dan keseriusannya untuk melestarikan akan dibuktikannya dalam waktu dekat dengan membentuk sebuah komunitas dan meluncurkan program pelestarian alam.
"Saya masih akan berkegiatan di lingkungan hidup. Buat komunitas yang berkegiatan di lingkungan hidup dan sosial. Insya Allah dalam waktu dekat," tutup mahasiswi Fakultas Hukum UGM ini.
No comments:
Post a Comment