Suara.com - Seorang gadis India berusia 18 tahun mendapat perundungan di dunia maya dan ancaman secara riil di kehidupan nyata.
Dia adalah Navami Ramachandran dari Mallappally di distrik Pathanamthitta, India. Alasannya? Karena Navami membuat sajak tentang proses alamiah perempuan, yaitu menstruasi.
Ia mengunggah sebuah puisi di akun Facebooknya dan malah dituduh melakukan penistaan agama, karena mengibaratkan perempuan yang tengah mengalami menstruasi sebagai Dewi.
Navami mengaku mengunggah puisi tersebut untuk memberikan dukungan pada pemudi lain yang menghadapi ancaman serupa dan berani berbicara tentang menstruasi di media sosial.
Bukan hanya dirinya, sang adik juga mendapat ancaman. Disebutkan bahwa beberapa orang dengan muka tertutup mengancam Lekshmi, adik perempuan Navami dengan menggunakan sepeda.
"Dengan mempertimbangkan insiden baru-baru ini, tidak ada keraguan bahwa RSS (Rashtriya Swayamsevak Sangh, gerakan Sayap Kanan India) berada di balik tindakan tersebut," kata Navami menduga seperti dilansir Zeenews.
Kini polisi tengah menyelidiki kasus yang menimpa adik Navami tersebut.
Di India, ada stigma sosial yang melekat pada gadis yang sedang mengalami menstruasi. Katanya, proses alami tersebut dianggap 'tabu' dan 'tidak murni'.
No comments:
Post a Comment