Suara.com - Sosok ibu, bagaimanapun, cenderung digambarkan selalu menekan ego untuk kebaikan keluarga, tak heran bila kesehatan mental para ibu rumah tangga, menurut psikolog, harus mendapat perhatian lebih agar ibu lebih bahagia.
"Satu hal yang perlu digarisbawahi bahwa bahagia itu pilihan," kata psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana K. Hadiwidjojo, Psi saat ditemui Suara.com dalam sebuah acara di Jakarta, belum lama ini.
Klise memang, tapi Vera mengimbau, agar ibu tak melulu harus merasa bahagia hanya ketika dipuji cantik oleh suami atau ketika anak mendapat nilai yang besar.
"Tidak bisa ibu bahagia ketika patokannya orang lain. Ibu memilih bahagia, karena menerima apa yang dimiliki sekarang. Ada unsur bersyukur dengan apa yang kita punya," terangnya
Untuk itu, Vera memberi tips agar ibu bisa merasa lebih bahagia, salah satunya dengan memberikan ruang untuk memikirkan dirinya sendiri alias me time.
"Ibu selalu memikirkan orang lain. Ibu juga harus mengurus dirinya sendiri, mulai dari hal kecil," katanya.
Misalnya, saat makan di restoran, Vera sering melihat ibu sibuk memesan pesanan anak dan suami. Sementara dirinya sendiri tidak memesan apa-apa dan hanya mengandalkan makanan sisa anak-anaknya.
"Coba ikut pesan (makanan) apa yang disuka. Makanan tidak habis tinggal dibungkus bawa pulang, sesimpel itu," jelasnya.
Tips lain, kata Vera, jangan memasang standar untuk dirinya sendiri terlalu tinggi. Maksudnya, ibu tidak boleh merasa harus melakukan segalanya. Jika tidak mampu, segera minta pertolongan.
"Jangan memaksakan semua sendiri. Jika butuh bantuan, bilang butuh bantuan, jangan gengsi," urainya.
No comments:
Post a Comment