Suara.com - Olahraga kardio atau yang lebih akrab disebut aerobik, adalah jenis aktivitas fisik untuk menguatkan jantung dan paru.
Bila otot jantung dan paru sama kuat, darah segar yang dipompa akan lebih banyak dan lebih cepat sehingga dapat mengalirkan lebih banyak oksigen ke dalam setiap sel otot. Ini memungkinkan tubuh membakar cadangan lemak lebih banyak lagi.
Itu kenapa aerobik paling banyak dipilih untuk membantu menurunkan berat badan. Namun keseringan aerobik nyatanya justru berbalik menjadi buah simalakama yang berbahaya bagi kesehatan dilansir Hello Sehat.
Badan bisa stres jika Anda keseringan kardio
Pada dasarnya segala jenis aktivitas fisik yang dilakukan secara berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan. Termasuk olahraga kardio yang tujuan awalnya adalah untuk menjaga kebugaran sekaligus menurunkan berat badan.
Pasalnya, tubuh memerlukan waktu istirahan untuk memulihkan diri dari stres fisik setelah dipaksa terus-terusan bekerja keras. Hal ini ditandai dengan pelepasan hormon stres kortisol segera setelah selesai olahraga.
Jika sesi olahraga Anda terlalu lama atau terlalu sering, maka tubuh akan memproduksi hormon kortisol dalam jumlah yang lebih banyak. Peningkatan hormon stres kortisol setelah olahraga akan menyebabkan tubuh masuk ke dalam tahap katabolik. Tahap katabolik adalah fase di mana banyak jaringan tubuh akhirnya mengalami kerusakan akibat proses penguraian.
Begini, sebagian besar olahraga kardio (khususnya lari) membuat tubuh melakukan gerakan yang sama berulang kali dalam durasi tertentu. Ini meningkatkan risiko jaringan otot dan tendon (perekat) pada bagian anggota gerak tubuh tersebut mulai mengalami sobekan-sobekan super kecil yang pada akhirnya berimbas pada kerusakan serat otot.
Kardio terlalu sering tidak baik untuk jantung
Olahraga kardio merupakan aktivitas fisik yang baik untuk melatik kebugaran jantung. Namun kenyataannya, terlalu sering aerobik malah akan berbalik membahayakan kesehatan jantung.
Prinsipnya sama seperti di atas. Jantung pada dasarnya terdiri dari otot dan serat-serat halus yang terus bekerja tanpa henti untuk memompa darah segar ke seluruh tubuh. Ketika Anda terus berlari atau berenang tanpa kenal istirahat, artinya jantung akan terus-terusan bekerja ekstra keras untuk memompa lebih kencang.
Sobekan otot jantung karena olahraga terlalu intens juga memiliki dampak jangka panjang. Salah satunya penurunan ketahanan tubuh dalam beraktivitas. Artinya, bukan tidak mungkin Anda justru akan lebih cepat kelelahan meski tidak beraktivitas terlalu berat. Kemungkinan terburuknya adalah gagal jantung spontan.
Jika Anda mengalami beberapa hal berikut, mungkin sudah saatnya berhenti olahraga sejenak dan istirahatkan tubuh sampai merasa fit kembali.
Tidak ada penurunan berat badan
Olahraga kardio seharusnya efektif untuk menurunkan berat badan. Namun ketika sudah berlebihan, efek tersebut sudah tidak dapat dirasakan lagi atau bahkan berat badan malah makin bertambah karena tubuh Anda telah kebal.
Badan terasa lunak, tidak makin berotot
Proses katabolisme akibat terlalu sering kardio tidak hanya menyebabkan penguraian jaringan lemak tapi juga jaringan otot. Tubuh Anda mungkin terlihat lebih kurus, namun itu juga berarti Anda kehilangan massa otot.
Merasa lelah sepanjang waktu
Peningkatan hormon stres kortisol dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur keseimbangan energi.
Sebaiknya berhenti sejenak untuk beri waktu bagi tubuh memulihkan diri sebelum mulai olahraga lagi, tubuh Anda juga perlu mengisi ulang nutrisi yang sempat hilang banyak ketika berolahraga.
Walaupun olahraga kardio atau yang lebih akrab disebut aerobik, adalah jenis aktivitas fisik untuk menguatkan jantung dan paru tetapi waspadai melakukannya berlebihan.
No comments:
Post a Comment